Ketum IPSI Jabar, H. Phinera Wijaya, (Kemeja Putih) bersama Sekum dan Kabid GTK, saat rapat mulok, Selasa (23/02/2021). Foto. Istimewa (Dadan).**
BANDUNG, JURNALISBICARA.COM- Ketua Umum Ikatan Pencaksilat Seluruh Indonesia (IPSI) Jawa Barat, H. Phinera Wijaya,SE membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Mulok Pencaksilat, Season ke-2, di Kantor Kosgoro 57, Jabar. Jl. Rebana, 02,Bandung. Selasa, (23/02/2021).
Rapat dihadiri oleh Ketum IPSI Jabar, H.Phinera Wijaya, Sekum Yoyo Yahya,SH, Wakil Ketua, Dr. Mulyana, MPd, HM. Helmi, Ade Suryana dan Humas IPSI Jabar.
Sedangkan, Perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Kabid GTK, Asep Suhanggan, Kasi Bangriset, Dedy.A, Bidang PSMK, Pengawas Wilayah VII, Wilda Sagita, Bidang PSMA Arief Ahmad dan Kepsek SMA 1 Pengalengan. Serta dari LP Ma’arif PW NU, H, Atik Tapipin dan Ganjar Abdul Mujib.
Ketua umum IPSI Jabar, H. Phinera Wijaya mengatakan mulok adalah bentuk pelestarian budaya bangsa, yang diimplementasikan di dunia pendidikan.
Tampak peserta rapat, sedang membahas Mulok. Selasa (23/02/2021).**
Seperti halnya, yang disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil. Ketika deklarasi Hari Pencaksilat Jawa Barat, bulan Desember tahun lalu.
“Pencaksilat harus jadi muatan kearifan lokal Dinas Pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA/SMK Se-Jawa Barat,” seperti dikutip kata Ridwan Kamil saat sarasehan Hari Pencaksilat Jawa Barat. (12/12/2021).
Untuk itu, Phinera Wijaya, Ketua Umum IPSI Jabar berharap Dinas Pendidikan (Disdik) dapat menjadi leader dalam menyusun mulok pencaksilat.
READ ALSO |
“Disdik harus menjadi dirigen atau sebagai motorik progres mulok pencaksilat. Dan kita harus dukung sepenuhnya,” tutur Legislator dari Partai Golkar DPRD Jawa Barat.
Dia berharap progres mulok dapat terealisasikan di semester awal di tahun 2021, sesuai keinginan dan harapan Gubernur Jawa Barat.
“Ya, semoga dapat terealisasi. Dan itu tanggungjawab kita bersama,” pungkas kang Icak panggilan akrabnya.
Ditempat yang sama, Dr. Mulyana, MPd, Wakil Ketua IPSI Jabar menyampaikan integrasi mulok pencaksilat di Disdik Jawa Barat.
“Alhamdulillah, artinya pencaksilat diberikan ruang khusus. Secara integritas untuk dipelajari di sekolah,” kata Mulyana.
Sejauh ini, kita running semenjak diinstruksikan oleh gubernur Jawa Barat, kata dia. Progres tetap harus quality fight dan optimal. “Ya, kita harus persiapkan matang, agar mulok berkualitas,” ujar dia.
READ ALSO |
Hal senada dikatakan, Asep Suhanggan Kabid GTK Disdik Jabar, pihaknya menegaskan mulok harus terintegrasi, terarah dan terukur sehingga berkualitas.
“Ya, bisa kita kolaborasi dengan kurikulum Jabar Masagi, tapi tetap perlu kajian yang matang. Sebelum di implementasikan di sekolah,” tutur Asep Suhanggan.
Karena sejauh ini terlalu banyak mulok yang sudah masuk ke Disdik Jabar, kata Asep. Seperti, Emitigasi Bencana, Pendidikan anti korupsi dan yang lain.
Untuk itu, mulok pencaksilat harus mempunyai strategi khusus, agar mudah diterima peserta didik. Selain itu, tetap harus mempunyai kompetensi dasar di setiap mata pelajaran yang terkait mulok, imbuhnya.
“Simple, praktis dan fleksibel. Biar tidak menjenuhkan, namun tetap berkarakter. Semoga di bulan Juli 2021, sudah bisa terealisasi,” tutup Kabid GTK Disdik Jabar. (Why/JBR).***