Peluncuran “Transformasi Pendidikan”, Upaya Disdik Jabar Ikuti Perubahan Zaman

KOTA BEKASI – Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) meluncurkan “Transformasi Pendidikan” di SMKN 2 Bekasi Kota Bekasi, Rabu (24/1/2024).

Transformasi pendidikan tersebut berisi integrasi teknologi informasi pelayanan pendidikan, kolaborasi dengan dunia usaha/dunia industri, dan pengenalan identitas Disdik Jabar, meliputi logo, tagline, seragam serta jingle baru Disdik Jabar.

Peluncuran dilakukan langsung oleh Kadisdik Jabar, Wahyu Mijaya beserta seluruh Kepala Bidang Disdik Jabar secara simbolis.

Kadisdik menjelaskan, transformasi ini adalah upaya Disdik Jabar untuk terus bergerak mengikuti perubahan zaman dengan penuh persiapan. “Kita memiliki keinginan baik untuk masa depan. Ini adalah upaya kita menyusun rencana dan menata langkah untuk masa depan,” katanya.

Logo Disdik Jabar yang baru ini, terang Kadisdik, memiliki filosofi mendalam dengan beberapa prinsip utama bahwa proses pendidikan terus tumbuh berkembang bersama budaya organisasi, kebermanfaatan ilmu pengetahuan yang terus berkembang, adaptif terhadap perkembangan zaman dan teknologi, komitmen berinovasi dalam mutu pembelajaran dan tata kelola manajemen pendidikan, perjuangan dan kegigihan dalam mencapai cita-cita, serta Disdik sebagai “naungan” bagi seluruh stakeholder pendidikan di Jawa Barat yang terus berkolaborasi secara dinamis, selaras, dan harmonis untuk mewujudkan kesempurnaan cita-cita pendidikan.

Sedangkan maskot Disdik Jabar yang dinamai DIBA, berupa karakter yang menggambarkan sosok “terdidik terbaik” yang terdiri dari unsur-unsur berbeda dan saling berkaitan, antara lain pensil, stylus, lebah, dan robot. “DIBA sebagai perlambangan unsur hubungan antara manusia, alam, dan teknologi dalam konteks kehidupan yang kompleks dan dinamis,” ucapnya.

Sementara tagline “Terdidik Terbaik” menjadi spirit “terdidik sekarang dan terbaik mendatang” bagi seluruh civitas pendidikan yang berkarakter, berilmu, dan berkeahlian yang diharapkan dapat bersaing secara global berbasis kearifan lokal.

Baca Juga :  Kadisdik Optimalkan Peran Pengawas untuk Mendongkrak Kualitas Pendidikan Jabar

Ia memaparkan, ada empat paradigma yang menjadi landasan transformasi pendidikan hari ini, yakni dynamic governance, network governance, whole of governance, dan digital governance. “Dari empat paradigma itu, kita lakukan beberapa langkah yang dijadikan transformasi pendidikan di Jabar,” ujarnya.

Contoh konkretnya, tambah Kadisdik, saat ini semua aplikasi informasi dilayani dalam satu pintu. Selain itu, program kerja sama bersama dunia usaha/dunia industri kembali bertambah dan menyasar 103 SMK di Jabar.

Adapun dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang unggul, Disdik Jabar menargetkan satu guru/tenaga kependidikan memiliki kompetensi yang dikuasai melalui sertifikasi keahlian. “Jadi, ini bukan hanya tentang logo atau tagline baru, tapi tentang semangat menghadapi proses perubahan yang harus diantisipasi, itu spiritnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Plt. Sekdisdik Jabar, Deden Saepul Hidayat mengatakan, transformasi ini merupakan kolaborasi antarsemua bidang dan UPTD di Disdik Jabar. “Inovasi yang dihadirkan mencakup kolaborasi pendidikan, integrasi pendidikan, akses pendidikan, dan sumber daya manusia yang kompeten,” ungkapnya.

Kegiatan yang diselenggarakan secara luring dan daring ini dihadiri oleh Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat, Mohamad Hartono, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah Jabar, kepala dinas pendidikan kab./kota se-Jabar, serta perwakilan pengawas sekolah, kepala sekolah, siswa, perwakilan dunia usaha/industri, dan tamu undangan lainnya. (Red).*