Ponpes Modern Dzikir Al Fath Sukabumi Gelar Seminar Anti Narkoba

KOTA SUKABUMI, jurnalisbicara.com – Ponpes Modern Dzikir Al Fath Sukabumi menggelar Seminar dengan tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju, Bebas Narkoba” dengan menghadirkan narasumber Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Sukabumi, Sudirman, S.Ag., M.Si, Pakar Hukum Pidana sekaligus Ketua PP Polri Kota Sukabumi, AKBP (Purn) Dr. Gatot Satrio Utomo, SH., MH, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Punjul Saeful Hayat, S.STP., M.Si, Sabtu (24/08/2024).

Menurut KH. Fajar Laksana, Pimpinan Pondok Pesantren yang pada Tahun 2016 lalu dianugerahi penghargaan sebagai Tokoh Anti Narkotika Di Lingkungan Masyarakat Kota Sukabumi oleh BNN Provinsi Jawa Barat, kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh keprihatinannya terhadap kian maraknya kasus penyalahgunaan Narkotika ditengah kehidupan masyarakat Kota Sukabumi, bahkan menyasar ke kalangan pelajar diberbagai tingkatan, bahkan hingga pelajar tingkat sekolah dasar.

Menurutnya, Narkoba merupakan induk dari berbagai tindak kejahatan yang terjadi di masyarakat, baik itu tawuran, terbentuknya gank, pencurian dan tindak kejahatan lainnya.

“Kami ingin menyampaikan kepada para guru yang kita undang sebagai peserta seminar ini tentang bahaya Narkoba, dan bagaimana cara menangani korban yang sudah kecanduan serta bagaimana sanksi hukumnya,” jelasnya.

Disebutkan, dalam menangani kasus penyalahgunaan Narkoba, BNN tidak bisa bekerja sendiri, sehingga diperlukan adanya kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, Dinas Pendidikan, sekolah dengan guru – gurunya serta elemen masyarakat lainnya.

“Langkah pertama dalam penanganan masalah penyalahgunaan narkoba ini adalah dilakukan secara preventif, salah satunya dengan memberikan edukasi tentang bahaya narkoba ke sekolah – sekolah tanpa henti, tapi karena BNN sebagai lembaga yang kompeten dalam masalah ini tidak bisa hanya sendiri melakukan upaya pencegahan tersebut, maka kami dari kalangan alim ulama siap turut mengedukasi melalui sentuhan rohaninya,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Evaluasi PPKM Darurat, " Jangan Kaku, Setiap Penegakan Yustisi Barengi Edukasi"

Langkah selanjutnya, tambah KH Fajar, penanganan naik ke level bagaimana cara menyediakan fasilitas untuk merehabilitasi para pecandu narkoba bisa menjalani pengobatan agar bisa kembali sehat dan menjalani hidup dengan normal, pasalnya, saat ini tempat rehabiltasi yang ada sangat terbatas.

“Fasilitas rehabiltasi ini harus menjadi perhatian instansi pemerintahan dan lembaga terkait, seperti Dinas Kesehatan, BNN, Dinas Pendidikan dan Kepolisian untuk bersama – sama memikirkan nagaimana menyediakan tempat rehabilitasi yang bisa menampung para pecandu yang jumlahnya terus bertambah,” imbuhnya.

Terkait penanganan secara rohani atau agama, ia mengaku telah memiliki 3 metode, yakni melakukan pendekatan dengan berdzikir, pembiasaan hidup dengan Al – Qur’an dan pembiasaan melaksanakan sholat berjamaah, sehingga karena waktunya terisi penuh dengan beribadah, maka lamabat laun mereka akan lupa dengan keinginannya menkonsumsi narkoba.

Selain itu, sebagai seorang terapis, pihaknya juga sudah menyiapkan penanganan pecandu narkoba dengan metode pengobatan yang disebut Hypnotherapi For Healing, dengan pendekatan Bio Energy melalui metode The BEST yakni, Bio Energy Spiritual Theraphy.

“Intinya, orang yang sudah kecanduan ini harus punya kesibukan, jangan biarkan sering menyendiri, karena sering melamun akhirnya kambuh, dan yang paling utama adalah, putuskan dia dengan lingkungan lamanya,” tandasnya.

Sementara, Kepala BNN Sukabumi, Sudirman, S.Ag., M.Si mengapresiasi kepedulian.KH Fajar Laksana terhadap masalah penyalahgunaan Narkoba, menurutnya, sesuai data di BNN dan BIN angka Lahgun Narkoba di Tahun 2023 mengalami penurunan, namun sebaliknya kasus lahgun Narkoba dikalangan pelajar justru mengalami kenaikan.

Untuk itu, dia menilai kegiatan yang dilakukan KH. Fajar Laksana sebagai langkah yang luar biasa, terlebih melibatkan stakeholder pendidikan, karena memiliki dampak positif terutama bagi kalangan pelajar.

Baca Juga :  Tingkatkan Solidaritas Karyawan, Diskominfosan Kabupaten Sukabumi Laksanakan Jum'at Ceria

“Saya percaya guru – guru lebih mengerti dan peduli terhadap anak didiknya, sehingga ilmu yang diperoleh dari seminar ini bisa ditindaklanjuti dengan kegiatan serupa di sekolah masing – masing, menuju Lingkungan Sekolah Bebas Narkoba,” ucapnya.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat turut berperan dalam aksi pencegahan penyalahgunaan Narkoba sedini mungkin, karena menurutnya kalau sudah terlambat maka proses penanganannya akan sulit.

“Mudah – mudahan kegiatan hari ini menjadi motivasi pihak – pihak lain untuk melakukan hal yang sama dalam rangka menyelamatkan anak bangsa dari jerat Narkoba,” ujarnya.(Ida)