KAB. SUMEDANG, jurnalisbicara.com – Karaton Sumedang Larang (KSL) menerima kunjungan dari Komisi D DPRD Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dalam acara yang berlangsung di Bale Agung Srimanganti, Karaton Sumedang Larang, Jalan Prabu Geusan Ulun No. 40, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (20/12) siang.
Rombongan Komisi D disambut hangat oleh Radya Anom Luky Djohari Soemawilaga. Hadir pula tokoh budaya Sumedang Bunda Lia, dan perwakilan Bapera Sumedang, termasuk Ketua Harian Bapera Yana Bastian.
Kunjungan ini bertujuan mempererat hubungan budaya sekaligus mempelajari sejarah panjang Karaton Sumedang Larang sebagai salah satu kerajaan tertua di wilayah Sunda.
Hj. Zahindun Al Halim, S.E., anggota Komisi D DPRD Pemalang, menyampaikan kekagumannya terhadap kekayaan budaya dan sejarah Karaton Sumedang Larang.
“Bagi kami, ini adalah pelajaran luar biasa. Sumedang Larang sebagai kerajaan tertua di Sunda menjadi bukti sejarah panjang yang harus dirawat dan dilestarikan. Kami berharap pemerintah daerah setempat dapat terus mendukung keberlanjutan cagar budaya ini agar tidak diambil alih atau dibiarkan begitu saja,” ujar Zahindun saat ditemui jurnalisbicara.com ,di Gedung Pusaka Karaton Sumedang Larang.
Senada dengan Zahindun, Mokhamad Safi’i, S.Ag., anggota Komisi D lainnya, menegaskan bahwa kebudayaan menjadi salah satu fokus utama komisinya. “Salah satu urusan kami selama ini adalah kebudayaan yang berada di bawah dinas pendidikan dan kebudayaan,” ujar Safi’i.
“Kunjungan ini memberi kami wawasan baru yang sangat berharga. Melalui sinergi budaya antar daerah, kami ingin memastikan nilai-nilai budaya tetap terjaga,” tambahnya.
Radya Anom Luky Djohari Soemawilaga menyambut positif kunjungan ini sebagai langkah awal kolaborasi budaya. Menurutnya, menjaga sejarah dan budaya adalah tanggung jawab bersama antara masyarakat, pemerintah, dan komunitas budaya.
“Kami percaya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas budaya dapat menjadi kunci dalam menjaga dan merawat cagar budaya seperti Karaton Sumedang Larang. Dengan adanya kolaborasi seperti ini, kami berharap nilai-nilai sejarah dan budaya dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang,” ungkap Radya Anom.
Ia juga berharap kunjungan ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menghormati dan merawat sejarah mereka masing-masing. “Semoga kunjungan ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat dalam memperkuat pelestarian budaya,” tuturnya.
Acara ini ditutup dengan diskusi tentang peran kebudayaan dalam memperkuat identitas daerah dan peluang kerja sama di masa depan. Diharapkan, kunjungan ini menjadi langkah awal dalam mempererat hubungan antara Pemalang dan Sumedang melalui pelestarian budaya.(Vic)