KAB.BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna, menyambut baik dengan diresmikannya bangunan baru di RSUD Al Ihsan. Pasalnya bangunan baru di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) itu, khusus diperuntukkan bagi pasien pengguna kartu Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS).
“Saat ini, kami pun telah menambah pembayaran BPJS melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) hampir mencapai 64.000 warga Kabupaten Bandung. Yaitu melalui insentif bagi para ustadz dan ustadzah yang berjumlah 16.000 orang. Di mana maksimal 1 keluarga ustadz atau ustadzah tersebut berjumlah 4 orang, itu BPJS nya dibayar oleh APBD,” ungkap bupati di sela acara Peresmian Gedung Baru Al-Ihsan, Baleendah, Selasa (2/11/2021).
Tak hanya fasilitas untuk pengguna BPJS, bangunan yang terdiri dari tiga gedung itu pun meliputi fasilitas lainnya. Di antaranya ruang rawat inap kelas 3 dan ruang rawat inap bagi penderita kanker.
Ia pun turut mengapresiasi RSUD Al Ihsan, sebagai salah satu rumah sakit rujukan covid-19. Dirinya menilai Al Ihsan telah banyak berkontribusi memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien terdampak pandemi.
“Kasus covid-19 di Kabupaten Bandung sudah menurun. Untuk penambahan kasus per tanggal 1 November, berjumlah 3 orang. Sedangkan pasien covid-19 dalam perawatan berjumlah 144 orang, di mana sebanyak 19 orang dirawat di rumah sakit dan 125 melakukan isolasi mandiri (isoman),” ujar Kang DS.
Menurutnya, penurunan kasus covid-19 tidak terlepas dari sinergitas antar berbagai pihak. Meski kasus sudah melandai, namun ia tetap mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi prokes (protokol kesehatan). Tak lupa pada kesempatan tersebut dirinya mengajak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin untuk segera mendaftarkan diri.
“Pemkab Bandung akan berupaya untuk bisa menambah capaian vaksinasi. Terima kasih atas kerjasama semuanya, sehingga kita bisa lebih membaik. Kita harus terus semangat untuk lakukan vaksinasi bagi warga yang belum, sehingga target kita akhir Desember 2021 mencapai 80%,” imbuh Kang DS.
Sementara itu Sekretaris Daerah Pemprov Jabar Setiawan Wangsaatmaja berharap pengelola Al Ihsan terus berbenah, agar menjadi salah satu rumah sakit yang bisa diandalkan dari sisi kompetitif.
“Kami ingin Al Ihsan ini ke depannya menjadi tourism hospital. Karena lokasinya yang berada di perbukitan, kemudian banyak ditumbuhi tumbuhan hijau, ruangannya banyak menghadap ke pemandangan yang indah. Itu merupakan satu keunggulan yang ada di rumah sakit ini,” pungkasnya. (Red/Humas).**