Disdik Jabar Jadikan Anti Korupsi Sebagai Mata Pelajaran, Dukung Presidensi G20 Indonesia

Ilustrasi ( Gambar Siswa sedang PTM di Sekolah )*

BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan terobosan gerakan antikorupsi sejak dini. Langkah nyata yang dilakukan, yaitu dengan menanamkan pendidikan karakter antikorupsi di sekolah-sekolah jenjang sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sekolah luar biasa (SLB).

“Kita membentuk pendidikan karakter bagi peserta didik. Yaitu, melalui pendidikan antikorupsi sebagai pendidikan karakter di Jabar. Isu antikorupsi, menjadi salah satu yang dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia 2022. Itu menjadi momentum dibentuknya komitmen bersama memberantas korupsi secara global,” kata Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, Senin (7/3/2022).

Baca Juga :  Sekarang, Paskibraka di Kabupaten Sukabumi Sepenuhnya Menjadi Tugas dan Tanggung jawab Kesbangpol

Sebagai panduan bagi peserta didik, pihaknya telah membuat modul yang nantinya akan masuk dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) 2022. Modul Inseri itu, berisi pendidikan antikorupsi dan merupakan bagian untuk pembiasaan karakter kearifan lokal bagi peserta didik.

Baca Juga :  RA Kartini Harus Menjadi Contoh Bagi Generasi Muda Untuk Lebih Kuat Dan Lebih Baik

“Modul itu akan digunakan di seluruh sekolah jenjang SMA/SMK dan SLB di Jabar. Kita juga sudah ada juga Peraturan Gubernur Nomor 60 Tahun 2019 tentang Pendidikan Antikorupsi pada Satuan Pendidikan,” ungkapnya.

Menurutnya, pola pengajaran pendidikan antikorupsi harus dilakukan secara serius dan berkelanjutan. Sehingga anak muda Indonesia nantinya menjadi generasi yang bersih dari korupsi.

Baca Juga :  189 Ribu Lebih Balita jadi Target BIAN di Kabupaten Garut

“Momentun G20 itu bisa menjadi gong dalam implementasi pemberantasan korupsi. Agar dunia mengetahui keseriusan Indonesia memberantas praktik korupsi,” pungkasnya. (Red/Antara).*