BANDUNG,- Memaknai Idul Fitri 1445 Hijriah di tahun 2024 ini sedikit berbeda, ada dua peristiwa besar yang terjadi dalam bulan suci ramadhan tersebut. Yakni Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada tanggal (24-25) Maret 2024 dan Gerhana Matahari Total (GMT) 8 April 2024 kemarin.
Tentunya fenomena kebesaran alam ini harus kita sikapi dengan keimanan dan ketaqwaan, karena terjadinya gerhana baik gerhana bulan dan matahari adalah menjadi salah satu tanda kekuasaan Allah SWT.
Hal tersebut diungkapkan H.Phinera Wijaya, atau lebih familiar di sebut Kang Icak tokoh budayawan asal Sukabumi yang saat ini menahkodai Ketua Umum Pengprov IPSI Jabar dan Ketua Komisi III DPRD Jawa Barat.
Kang Icak menuturkan selain fenomena dua gerhana di bulan suci ramadhan 1445 Hijriah tahun ini, bangsa kita baru saja melaksanakan hajat besar yakni pesta demokrasi (14/02/2024) Pilpres, DPR-RI, DPD-RI, DPRD kabupaten dan kota se-Indonesia.
“Pesta demokrasi baru saja selesai, idealisme antar partai, perselisihan masyarakat karena beda pilihan hingga keributan terjadi, kemenangan dan kekalahan saling diklaim, itu semua adalah sebuah dinamika dalam demokrasi bangsa yang besar,” tutur kang Icak.
Untuk itu, saatnya mari kita bersama saling memaafkan membuka diri. Kemenangan bukan hakiki, kekalahan bukan akhir dari segalanya. Tugas berat membangun bangsa menanti untuk generasi kedepan, imbuh dia.
Idul Fitri menandakan berakhirnya waktu puasa Ramadhan dan diartikan sering diartikan juga sebagai hari kemenangan. Makna spiritual yang terdapat di dalamnya selain refleksi dan kegembiraan, Idul Fitri juga sebagai waktu untuk amal, yang dikenal sebagai Zakat al-Fitr.
“Idul Fitri dimaksudkan sebagai waktu sukacita dan penuh berkah bagi seluruh umat Muslim dan waktu untuk membagikan harta kekayaan seseorang kepada mereka yang tidak mampu agar turut berbahagia di hari raya”, papar dia.