Bagaimana Tantangan dan Peluang Pendidikan Olahraga di Era Society 5.0, ini kata Profesor Akhmad Sobarna

Prof.Dr.Akhmad Sobarna, S.Pd,.M.M,PD, bersama keluarga. Foto Istimewa. (Dok.)"

Hal ini tentunya sangat memprihatinkan dan menjadi PR serta tantangan kita bersama, khususnya para praktisi olahraga, untuk mencari strategi mengenai bagaimana membuadayakan olahraga yang teratur kepada masyarakat, sehingga kebugaran jasmaninya dapat meningkat.

Tantangan kedua adalah perkembangan zaman yang begitu pesat, dimana sekarang ini kita sedang berada pada suatu masa dari konsep Revolusi Industri 4.0 nya. Revolusi industry 4.0 adalah fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical system”. Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi. Hal ini tentunya menuai banyak sekali tanggapan, yang tentunya mengakibatkan pro dan kontra. Namun, untuk menghadapi kondisi perkembangan zaman di tahap revolusi industri 4.0, muncul suatu konsep pemikiran baru, yaitu konsep Society 5.0, dimana konsep ini merupakan suatu konsep masyarakat modern yang menyeimbangkan antara manusia sebagai pelaku dengan teknologi sebagai objeknya. Lalu apa hubungannya era Society 5.0 dengan Revolusi Industru 4.0 ?

Era Society 5.0 adalah sebuah solusi dan tanggapan yang dimana Revolusi Industri 4.0 penuh dengan inovasi teknologi. Dengan adanya Era Society 5.0 adalah untuk mewujudkan masyarakat yang nyaman dan dapat menikmati hidup dengan adanya inovasi teknologi hebat. Era Society 5.0 adalah sebuah konsep yang diperkenalkan oleh Pemerintah Jepang pada tahun 2019 yang menempatkan masyarakat yang berpusat pada manusia (Human Center) sebagai respons terhadap perubahan cepat dan kompleks dalam dunia teknologi dan industri, yang juga dikenal sebagai Revolusi Industri 4.0 tadi. Konsep ini bertujuan untuk mengatasi ketidakpastian yang kompleks dan ambigu yang mungkin terjadi akibat disrupsi industri. Era Society 5.0 menekankan pentingnya mengintegrasikan inovasi teknologi seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Big Data, dan Robotik untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, sambil tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan.

Baca Juga :  Gelar Guru Besar Akhmad Sobarna, ini kata Dicky Gunawan Pelatih Voli Pro Liga

Oleh sebab itu, Masyarakat di era 5.0 yang akan mengintegrasikan mesin serta kecerdasan buatan diyakini akan membantu manusia dengan lebih maksimal. Jadi, masyarakat bisa fokus menciptakan inovasi dan berkreasi dengan ide-ide baru secara lebih aktif. Lalu apa saja yang perlu dibutuhkan oleh masyarakat, terutama para pendidik dan peserta didiknya dalam menghadapi era Society 5.0 ini…?

Tentunya dalam menghadapi era society 5.0, dunia pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Berbicara mengenai pendidikan di era society 5.0 tentu saja berkaitan dengan perubahan sistem pembelajaran di era tersebut. Era revolusi sangat berkaitan dengan kecakapan Abad ke-21 yang berhubungan dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat. Oleh karena itu, pendidik di era society 5.0 harus memiliki kecakapan abad ke-21 yang dikenal dengan istilah 6C, yaitu karakter (character), kewarganegaraan (citizenship), berfikir kritis (critical thinking), kreatif (creativity), kolaborasi (collaboration), dan komunikasi (communication). Salah satu ciri dari implementasi kecakapan 6C dalam pembelajaran di abad ke-21 adalah munculnya aspek humanis dalam pendidikan, seperti pendidikan dan kurikulum yang berpusat pada nilai dan karakter, tidak lagi hanya berfokus pada penguasaan materi mata pelajaran.

Sementara itu, pada abad ke-21 pelajar diharapkan memiliki kompetensi yang disebut dengan kemampuan enam literasi dasar yaitu baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, dan budaya dan kewarganegaraan. Namun pada era society 5.0 yang akan dihadapi nanti, tidak hanya dibutuhkan enam literasi dasar saja, namun juga memiliki kompetensi lainnya yaitu mampu berfikir kritis, bernalar, kreatif, komunikatif, kolaboratif, memiliki kemampuan problem solving, serta memiliki karakter yang mencerminkan pancasila.

Selain itu, kegiatan pembelajaran di era society 5.0 tidak hanya berfokus pada satu sumber seperti buku, melainkan dapat menerima informasi dari berbagai macam platform teknologi dan informasi seperti internet dan media sosial. Oleh karena itu, peran pendidikan dan pembelajaran sangat penting di era society 5.0 dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas generasi unggul yang berkarakter. Disamping itu, dalam kontek masyarakat di era society 5.0 diperlukan gaya hidup aktif dan sehat, karena itu akan menjadi variabel penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup.Berdasarkan kajian yang telah dijelaskan tersebut, maka sebetulnya yang menjadi pertanyaan mendasar adalah apa yang harus dilakukan atau langkah nyata apa yang sekiranya diperlukan oleh para pelaku olahraga, baik sebagai praktisi ataupun akademisi dalam menghadapi kemajuan era di 5.0 ini…?

Baca Juga :  Wajib Tahu! Ternyata Tomat Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan Tubuh

Mari kita lihat terlebih dahulu dari segi kebijakannya. Dalam UU No 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, disebutkan pada BAB V tentang Ruang Lingkup Olahraga di Pasal 17 menyatakan bahwa Ruang lingkup olahraga meliputi kegiatan : 1) Olahraga Pendidikan; 2) Olahraga Masyarakat; 3) Olahraga Prestasi.