JURNALIS BICARA – Kasus penyimpangan perilaku anak yang terjadi pada siswa smp atau sederajat di wilayah Kabupaten Sukabumi terus menjadi perhatian publik.
Puncaknya, kasus pembacokan yang terjadi pada R, anak SD yang dilakukan oleh oknum siswa setingkat SMP yang mengakibatkan kematian pada korban menjadi perhatian berbagai stakeholder, khususnya yang terkait terhadap mereka.
Pada Jumat 10 Maret 2023, Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede mengadakan Coffe Morning dan Koordinasi di Makopolres Jalan Jajaway bersama Iman Noeril (KAPAID), M. Solihin, M.M.Pd. (Dinas Pendidikan), Jujun Junaedi, S.Sos., M.M (Dinas Sosial), Dikdik Hardy, M.Psi. (Tenaga Ahli Psikology), Agus Muharam, M.Si. (DP3A), Neni Handayani (P2TP2A), Iyus Yusef (BAPAS), Latif (Kepala Sekolah) terkait penyimpangan prilaku di atas.
Baca Juga: Tips Beberapa Outfit Untuk Berolahraga Agar Terasa Nyaman dan Aman Bagi Tubuh
Pertemuan yang dimulai pada jam delapan pagi itu, membahas seputar penyebab dan solusi dari penyimpangan pada anak yang terjadi akhir-akhir ini.
Kapolres menyampaikan ke awak media inti dari hasil dari pertemuan tersebut, bagaimana mencoba mendiskusikan untuk merancang dan mencari apa langkah yang akan dilakukan kedepan terkait dengan yang namanya anak berhadapan hukum (ABH), baik kepada anak sebagai korban maupun pelaku.