BOGOR – Pelantikan pengurus Forum Mahasiswa Bogor (FMB) Periode 2021-2022 dilaksanakan di gedung Balle Edy Raya Institut Agama Islam Sahid Bogor (10/02).
Pelantikan yang di kemas dengan diskusi publik berkolaborasi bersama BEM Institut Agama Islam Sahid Bogor, dengan tema: “Merancang Gerakan Mahasiswa Pasca Pandemi, Upaya Mewujudkan Kabupaten Bogor yang Berkemajuan”, berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Turut hadir dalam acara ini anggota DPRD Kabupaten Bogor, Ruhiyat Sujana dan Direktur DEEP Indonesia, Yusfitriadi, M.pd. yang berharap agar bisa melahirkan generasi yang kritis terhadap kebijakan pemerintah.
Menurut Direktur DEEP Indonesia, Yusfitriadi mengatakan, sepakat seluruh Indonesia ini dan khususnya Kabupaten Bogor gagap menghadapi musibah non alam yakni pandemi covid-19.
“Tidak dirancang, tidak diantisipasi, sehingga regulasinya tidak ada hingga semuanya gagap, sehingga kemudian pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, karena memang faktanya tidak bisa dan memang pemerintah tidak kapabel menangani hal ini”. Ujarnya
“Kemudian kurangnya keterbukaan terkait anggaran pemerintah kabupaten Bogor dalam penanganan Covid-19 yang di nilai belum transparan, seharusnya ada transparansi laporan progres yang setiap bulannya kepada publik”. Tegasnya
Selanjutnya iapun menerangkan, upaya dorongan memang sudah dilakukan, namun memang butuh dorongan bukan hanya satu instansi saja, butuh modal dari Forum Mahasiswa Bogor ini untuk bersikap kritis.
“Sejauh ini FMB harus melakukan konsolidasi dari kampus ke kampus untuk mencari sosok model mahasiswa yang bisa mendorong, FMB ini terbagi beberapa kampus yang satu kesatuan untuk merancang sesuatu kontruksi yang kritis terhadap pemerintahan”. Terangnya
“Saya sangat optimis dengan kawan-kawan FMB kalo sudah di buat konsilidasi ini sudah selesai maka akan mempunyai semangat baru,”
Di tempat lain Ketua FMB yang baru menuturkan dengan adanya kepengurusan baru akan ada warna baru dalam pergerakan kedepan.
“Dengan adanya estafet kepemimpinan kepungurusan FMB yang baru, bisa membawa angin segar dan warna baru dalam pergerakan FMB, serta dapat menjadi garda terdepan dalam pengawasan dan pengawalan agar terciptanya perubahan di kabupaten Bogor yang lebih baik”. Tutur Raju Zalikal Azhari
Iapun menambahkan organisasi kemahasiswaan berperan sebagai sarana pengembangan diri dan perluasan integritas.
“Dalam dunia kemahasiswaan, eksistensi suatu organisasi telah menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan dari mahasiswa itu sendiri. Pada realisasinya, organisasi kemahasiswaan berperan sebagai sarana pengembangan diri serta perluasan integritas dan bagi mahasiswa”. Tambahnya.(Heri/JBR).***