Sementara itu, daunnya yang mengandung antioksidan juga dapat digunakan untuk mengurangi peradangan.
- Seledri
Selain ketiga tanaman herbal di atas, ada tanaman lain yang mengandung zat antiperadangan dan bisa dimanfaaatkan sebagai solusi alternatif obat tradisional campak, yaitu seledri.
Seledri mengandung sekitar 25 senyawa antiperadangan seperti apiin dan apiuman yang dapat menekan proses peradangan akibat penyakit campak.
BACA JUGA: Wajib Tahu! Ternyata Tomat Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan Tubuh
- Cengkih
Obat tradisional campak selanjutnya adalah cengkih. Kandungan zat antiperadangan dalam cengkih juga bermanfaat untuk melindungi organ dalam tubuh yang berisiko terkena radang saat penyakit campak menjalar.
Cara mengolah cengkih:
Di beberapa wilayah Indonesia, ramuan bunga cengkih digunakan sebagai obat tradisional campak. Anda bisa mengolahnya menjadi ramuan dengan langkah-langkah berikut ini:
- Rendam bunga cengkih menggunakan air matang selama 1 hari.
- Tambahkan gula batu dan aduk hingga rata.
- Segelas ramuan cengkih siap diminum.
BACA JUGA: Bahaya Minum Susu Kental Manis, Bakal Picu Penyakit Mengerikan
- Kunyit
Selain kerap dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, kunyit juga dikenal sebagai salah satu obat tradisional campak.
Mengonsumsi kunyit bisa mengurangi ruam berupa bintik-bintik di area kulit luar dan dalam tubuh.
Manfaat ini diperoleh dari kandungan zat aktif kurkumin di dalam kunyit.
Antioksidan yang memiiki efek antiradang poten ini dapat bekerja dengan menghalangi protein bernama sitokin dan enzim yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.
BACA JUGA: 6 Bahaya Mandi Malam untuk kesehatan Tubuh, Salah satunya otak Jadi Kaku