KABUPATEN BUOL, jurnalisbicara.com – Dalam upaya pengentasan stunting di Kabupaten Buol, Dinas Kesehatan PP & KB melaksanakan audit stunting. Kali ini dilaksanakan di Desa Mulat, Kecamatan Bukal Selasa (26/09/2023) dengan cara mengunjungi tiap rumah yang terdapat kasus stunting maupun beresiko stunting berdasarkan data ePPGBM.
Dari audit stunting tersebut, didapatkan beberapa temuan, salah satu diantaranya adalah rendahnya kunjungan balita ke posyandu.
Kabid Keluarga Berencana Dinkes PP&KB, Wahida, menganggap penting untuk mengetahui keberadaan Balita yang tidak terdeteksi untuk mencegah stunting, untuk itu ia berharap agar Kader Posyandu dan perangkat desa mengajak warganya untuk datang di posyandu.
Disebutkan, temuan selanjutnya, ada satu ibu hamil yang enggan datang ke posyandu meskipun sudah diingatkan berulang kali. Terkait hal ini, Kabid Wahida mengatakan agar melakukan pendekatan khusus untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya.
Kemudian, seorang ibu memiliki empat anak, satu diantaranya terindikasi stunting dan masuk dalam data ePPGBM dengan kategori gizi kurang.
“Balita yang berusia 2 tahun ini dalam kesehariannya hanya mengonsumsi nasi dan sayur, saya menyarankan agar dapat memperhatikan asupan gizi tambahan serta melakukan pendampingan terhadap ibu dan balita ini,” ucap Wahida.
Selain itu, Wahida juga menyarankan agar membawa balita yang sering sakit ke posyandu untuk pemantauan kesehatan lebih lanjut.
Selanjutnya pada keluarga berbeda, ditemukan pemandangan yang memprihatinkan, dimana seorang Ibu berusia 30 tahun yang memiliki 6 orang anak dan satu diantaranya, setelah dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan serta analisis gizinya, disimpulkan bahwa Balita 2 Tahun 10 Bulan itu terindikasi stunting.
Sementara satu anak lainnya yang masih berumur 5 hari, didapati dalam kondisi lahir prematur, BBLR dan persalinan dilakukan secara non medis.
Terkait dengan perekonomian, mata pencaharian kepala keluarga ini adalah sebagai pencari kayu bakar. Kondisi rumah sangat kumuh, tidak memiliki MCK yang memadai.
“Berdasarkan penelusuran mendalam, keluarga ini juga seringkali kekurangan makanan pokok (beras). Dari audit ini pula diketahui bahwa keluarga ini belum pernah tersentuh bantuan sosial apapun,” ungkap Wahida.
Terkait hal ini, Wahida langsung menindaklanjutinya dengan menghubungi dinas-dinas terkait untuk penanganan secepatnya.
“Saya minta perangkat desa untuk membantu memfasilitasi pengurusan dokumen kependudukannya untuk melengkapi data-data yang diperlukan,” ujarnya
Selain itu, mengingat keluarga ini memiliki sejumlah anak dengan jarak yang relatif sangat dekat, pihaknya melakukan pendekatan dan akan mengawal ibu ini untuk menggunakan alat kontrasepsi.
“Hasil dari audit ini nantinya akan dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan program-program pencegahan stunting yang lebih efektif dan berkelanjutan,” tambahnya.
Menurutnya, audit kasus stunting ini mencerminkan komitmen serius Pemerintah Kabupaten Buol dalam memerangi masalah kesehatan yang menghambat pertumbuhan anak-anak.
Bersama tim Dinas Kesehatan turut hadir tim dari Dinas Kominfo selain melakukan peliputan kegiatan audit kasus stunting juga melakukan analisa terhadap kasus yang ada guna memberikan masukan kepada stakeholder sebagai dasar pengambilan kebijakan.