Ia berharap, di samping menurunkan angka stunting, adanya bantuan ini juga bisa mencegah prevalensi stunting di Kabupaten Garut, karena tidak cukup hanya menurunkan stunting, namun pemerintah harus bisa mencegah stunting baru atau zero new stunting sesuai dengan target pemerintah pusat yakni kurang dari 14% di tahun 2024.
Yayan menerangkan, Pemerintah Kabupaten Garut terus berupaya dalam melakukan penanganan stunting ini, di mana, tahun ini Pemkab Garut menganggarkan dana hampir 6 miliar rupiah untuk PMT.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, menyampaikan bahwa sasaran dari bantuan ini adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mempunyai balita stunting di Kabupaten Garut, dengan jumlah hampir 40 ribu lebih se-Kabupaten Garut.
“Kami dari dinas sosial mungkin bersama-sama jalur koordinasi baik itu dengan dinas KB, dengan dinas DKP, dan PT Pos bersama-sama melakukan penyaluran untuk (PMT) stunting,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Pos Garut, Depi Darpian menerangkan, bahwa program bantuan yang diberikan oleh BAPANAS melalui Id Food ini disalurkan melalui PT. Pos Indonesia, sebagai transporter untuk menyalurkan bantuan dari tempat penyedia barang hingga sampai ke para penerima bantuan.
Untuk Kabupaten Garut sendiri, terdapat 40.159 orang penerima bantuan yang tersebar di 42 kecamatan, 421 desa dan 21 kelurahan di Kabupaten Garut.
“Jadi kita sebagaimana instruksi dari kantor pusat disebar ke empat titik di tiap kecamatan, jadi ada sekitar 168 titik untuk di Kabupaten Garut, yang dimulai dari tanggal 3 sekarang sampai dengan 14 Mei mendatang,” tandasnya.