Sebuah penelitian dilakukan oleh para ahli kimia dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Tujuannya untuk menguji efek antibakteri pada air hasil rendaman daun asam jawa.
Dari penelitian tersebut disimpulkan berkumur dengan menggunakan air tersebut efektif untuk mencegah gigi berlubang dan mengatasi plak pada gigi.
Hal ini karena daun asam jawa mengandung etanol dan klorin. Dua zat ini dapat membunuh berbagai jenis bakteri, termasuk Streptococcus dan Lactobacillus yang dapat menyebabkan lubang pada gigi.
Baca Juga: BIsa Menyebabkan Kematian, Ini Akibatnya jika Anda Sering Konsumsi Minuman Alkohol Berlebihan
4. Menjaga kesehatan jantung
Manfaat asam jawa selanjutnya adalah membantu menurunkan kolesterol sehingga kesehatan jantung dapat terjaga.
Hal ini karena dalam asam jawa terdapat senyawa flavonoid.
Efektivitas asam jawa dalam menurunkan kolesterol dibuktikan melalui sebuah penelitian yang dilakukan di University of Malaya yang melibatkan binatang percobaan.
Uji coba tersebut menunjukkan adanya penurunan kadar kolesterol jahat (LDL), kolesterol total, dan trigliserida.
Ekstrak asam jawa yang diberikan kepada hewan tersebut menyerap dan membantu membersihkan LDL dari jaringan saraf.
Berdasarkan penelitian tersebut, disimpulkan bahwa antioksidan buah ini dinilai dapat membantu menurunkan bahaya oksidatif pada kolesterol jahat yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
5. Membantu melindungi organ hati
Di Bangladesh, asam jawa dimakan dalam bentuk buah untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang terkandung di dalamnya.
Obat ini dikenal dapat melindungi organ hati atau liver mereka.
Pada sebuah studi eksperimen terhadap hamster, terlihat bahwa ekstrak hidroalkohol dari asam tamarin membantu meningkatkan sistem antiperadangan untuk organ hati.
Baca Juga: Manfaat Daun Sirih Bagi Kesehatan Tubuh, Apa saja?
Alkohol dan zat perusak liver lainnya dapat meningkatkan risiko penyakit hati dan menjadi salah satu penyebab apoptosis yaitu proses matinya sel-sel yang tidak diperlukan tubuh.
Oleh karena itu, asam jawa dipercaya oleh kebanyakan orang dapat membantu mengurangi kerusakan liver.
Walaupun demikian, belum ada penelitian lanjutan yang membuktikan efek tersebut terhadap organ hati manusia.