BANDUNG, JURNALIS BICARA.COM – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, H. Dedi Supandi, S.STP., M.Si sebagai Ketua Tim Divisi Percepatan Vaksinasi Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Bandung. Jum’at (20/08).
Pada acara tersebut dalam rangkaian memperingati hari kemerdekaan HUT RI Ke 76 bersama narasumber lainnya, Mayjen TNI (Purn) Dr. T.B Hasanuddin S.E, M.M, anggota DPR RI, Oded M. Danial, Wali Kota Bandung, Dr. Ahyani Raksanagara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Amanda Naora Najla perwakilan siswa Ketua Osis SMAN 20 Bandung.
Dedi Supandi, Ketua Tim Divisi Percepatan vaksinasi Jawa Barat menyampaikan pada hari ini saya sosialisasi gebyar vaksinasi dan capaian pendidikan Jabar Juara melalui radio RRI.
Perihal vaksinasi target yang sering disosialisasikan yaitu 15 juta orang disuntik vaksin setiap bulannya. Nanti akan dievaluasi pada tanggal 28 Agustus.
“Jadi kami berharap kepada pemerintah daerah kabupaten atau kota untuk terus berakselerasi melalui tim tenaga medisnya berupaya melaksanakan vaksinasi dan mengajukan jumlah vaksin yang dibutuhkan sebagai bahan pengajuan vaksin ke pemerintah pusat,” tutur Dedi.
Intinya target sangat tergantung dari kesiapan daerah kabupaten Kota di Jabar. Apalagi daerah yang jumlah penduduknya banyak, seperti Kabupaten Bogor yang hampir pupulasi penduduknya 6 juta jiwa, jelasnya.
Selanjutnya, ia memaparkan perihal program kerjanya, termasuk yang sudah berjalan yakni fasilitas umum dan sosial dijadikan lokasi untuk mendukung dan mensukseskan pelaksanaan vaksinasi.
“Misalnya tempat wisata, panti sosial disabilitas, pesantren, masjid itu harus berfungsi lebih menjadi solusi saat pandemi dengan ikut serta penanganan pencegahan virus covid19,” ujar Kadisdik.
Jadi masjid mesti menjalankan fungsi sosialnya, berupaya berperan dalam program vaksinasi. Begitu juga fasilitas umum lainnya harus jadi tempat yang mendekatkan warga agar mudah ke lokasi vaksinasi, katanya.
Ia pun berharap, peran komunitas, organisasi masyarakat dan relawan supaya sinergis berinovasi dan kolaborasi menyelenggarakan vaksinasi. Sehingga ketika semua sudah terintergrasi antara jumlah peserta vaksin, vaksinator dan lokasi semuanya diprediksi akan sesuai target, tutup Kadisdik Jabar. (Red). **