• mengalami trauma atau menyaksikan peristiwa traumatis, baik sebagai anak atau sebagai orang dewasa
• mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, seperti kematian orang yang dicintai atau perceraian
• mengalami stres dan kekhawatiran yang berkelanjutan, seperti tanggung jawab pekerjaan, konflik dalam keluarga Anda, atau kesengsaraan keuangan
• hidup dengan kondisi kesehatan kronis atau penyakit yang mengancam jiwa
• memiliki kepribadian cemas
• memiliki kondisi kesehatan mental lain seperti depresi
• memiliki anggota keluarga dekat yang juga memiliki gangguan kecemasan atau panik
• menggunakan narkoba atau mengkonsumsi alkohol
Baca Juga: Kadang Dibuat Keliru! Ini Perbedaan yang Menonjol antara Serangan Panik dan Serangan Kecemasan
Orang yang mengalami kecemasan berisiko lebih tinggi mengalami serangan panik. Namun memiliki kecemasan bukan berarti Anda akan mengalami serangan panik.
Semoga bermanfaat.***