Bupati Jeneponto Berharap Nama Bendungan Tetap Kelara Kareloe

Tampak Mega Proyek Bendungan Karalloe, Provinsi Sulawesi Selatan dalam tahap finishing, beberapa waktu lalu. (Foto Istimewa).*

JENEPONTO, JURNALISBICARA.COM,- Bendungan Karalloe, merupakan mega proyek bendungan terbesar di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Bendungan tersebut rencananya dapat dioperasikan di tahun 2020. 

Dari pagu anggaran Rp.1, 226 Triliun yang digelontorkan pemerintah pusat. Bendungan Karalloe diharapkan mampu menampung irigasi seluas 7.004 Hektar sawah, dan mampu menghasilkan 4,5 MW dengan debit kapasitas air baku 440 liter/ detik.

Persoalannya, adalah terkait nama Bendungan. Bupati Jeneponto Iksan Iskandar berharap nama bendungan dapat dikembalikan seperti awal perencanaan pembangunan.

“Saya harap nama Bendungan tetap bisa dikembalikan, sesuai awal waktu perencanaan yakni Bendungan Kelara Kareloe,” ungkap Iksan Iskandar.

INFO TERKINI :

Hal tersebut dikemukakan, ketika  Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar membuka kegiatan Desiminasi Rencana Tindak Darurat Bendungan Karalloe di ruang pola Parannuanta, Rabu (30/12/2020).

Kendati demikian, pihaknya tetap berterimakasih atas perhatian dari Kementerian PUPR dalam kontribusi pembangunan insfratruktur di kabupaten Jeneponto.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR, selama ini banyak memberi kontribusi pembangunan infrastrukur. Termasuk, salah satunya pembangunan Bendungan Karalloe,” katanya.

Read Also :


“Dengan kegiatan Sosialisasi Desiminasi RTD ini, diharapkan dapat mengantisipasi dalam penanganan banjir kedepan. Di sini ada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompenga Jeneberang, nanti kita bisa bersinergi,” tuturnya pada JURNALIS BICARA, Rabu (30/12/2020).

Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar saat membuka acara Desiminasi Bencana. Rabu (30/12/2020).

Dikatakan Iksan Iskandar, bahwa tahun 2019 sampai dengan 2020, dikabupaten Jeneponto telah terjadi banjir. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah preventif dalam menghadapi persoalan banjir kedepan.

Baca Juga :  Pemerintah Aceh Minta PON 2024 di tunda, Ini Alasanya

Dia pun berpesan, peserta Sosialisasi Desiminasi RTD, agar mengikuti kegiatan dengan baik. Sehingga, nanti mampu memberi kontribusi positif terhadap penanganan banjir di Kabupaten Jeneponto.

Sementara, Kepala Dinas PUPR Muh Arifin Nur, berharap pemanfaatan bendungan Kareloe dapat secepatnya dimanfaatkan tahun depan.

“Selain untuk listrik, konservasi sumber daya air dan bidang pertanian. Nanti bisa untuk sektor pariwisata tentunya,” ungkap Muh Arifin Nur.

Kegiatan tersebut, dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang  (DPUPR) bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberan.

Hadir dalam kegiatan ini, Kadis PUPR Jeneponto, unsur Forkopimda, dan para camat, lurah dan kepala desa lingkup Jeneponto. (Awing Jubir)***