Ketua DPD RI Apresiasi Keberhasilan Barru Genjot Produksi Pertanian

Capaian produksi pertanian di Kabupaten Barru ini tentu sangat menggembirakan. Karena membuktikan Dinas Pertanian Kabupaten Barru,”

MAKASSAR, JURNALISBICARA.COM,- Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi  Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang sukses menggenjot produksi pertanian, dan berharap keberhasilan ini diikuti oleh daerah lain di Sulsel.

Berdasarkan rilis BPS Sulsel pada triwulan keempat, produktivitas pertanian di Kabupaten Barru menduduki posisi tertinggi dari 24 Kabupaten/Kota di Sulsel mencapai 61,08 Ku/Ha.

READ ALSO :

“Capaian produksi pertanian di Kabupaten Barru ini tentu sangat menggembirakan. Karena membuktikan Dinas Pertanian Kabupaten Barru dapat mengembangkan dan meningkatkan produktivitas padi sehingga menjadi yang tertinggi se-Sulsel,” kata LaNyalla, Selasa (26/1/2021).

Senator asal Jawa Timur itu berharap keberhasilan Kabupaten Barru menjadi pemicu bagi daerah lain untuk juga menggenjot produksi pertanian.

“Jika hal ini dapat dilakukan di setiap kabupaten di Sulawesi Selatan, maka Sulsel dapat menjelma menjadi lumbung nasional. Dampaknya pun akan sangat positif. Kita tidak perlu melakukan impor karena produktivitas nasional tercapai,” katanya

READ ALSO :

Yang membuat LaNyalla senang, Kabupaten Barru juga mampu mengembangkan sejumlah komoditi, tidak hanya padi.

“Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barru juga menyebutkan hasil komoditi tanaman palawija seperti jagung, kacang tanah dan ubi kayu juga mengalami peningkatan luas tanam, kecuali kacang hijau dan ubi jalar. Ini capaian luar biasa, karena Barru juga bisa memaksimalkan komoditi lokal,” ujarnya.

Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu mengatakan, sudah sepantasnya sektor pertanian mendapatkan perhatian lebih. Terlebih dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Baca Juga :  HUT ke-58 Kodam  XVII/Cenderawasih, Korem 174 Merauke Gelar Doa Bersama

“Sehingga kita dapat membangun ketahanan pangan. Untuk itu, kita mendukung dinas pertanian untuk melakukan inovasi benih komoditi-komoditi yang diunggulkan di daerah. Dengan demikian kita mampu menghadapi krisis pangan yang kini dihadapi bangsa karena ada wabah penyakit COVID-19,” pungkasnya.