“Pembangunan sentra kuliner ini diharapkan rampung tahun ini dan menjadi destinasi wisata kuliner yang baru di Kabupaten Garut”
GARUT, Bupati Garut, Rudy Gunawan, Sabtu (14/5/2022), mengungkapkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI) akan membuat sebuah percontohan pemasaran hasil-hasil dari perikanan, dengan memanfaatkan dan merevitalisasi pasar ikan yang ada di daerah Tarogong.
“(Sebetulnya) sudah dibangun di (pasar ikan) Tarogong, tapi gagal pembangunannya, nah kementerian ini menganggap Garut ini destinasi wisatanya luar biasa, (sehingga) ingin diselesaikan lanjutannya, makanya Pak Direktur datang ke kami ini minta supaya ada kolaborasilah percepatan dalam rangka menyelesaikan masalah (pembangunan pasar ikan) di tahun ini,” ujar Bupati Garut, usai menerima kunjungan kerja rombongan Direktorat Jenderal (Ditjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP RI, di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Bupati menyatakan, penyebab gagalnya pembangunan ini karena kurang profesionalnya pemborong yang mengerjakan pembangunan ini. Meski demikian, pihaknya berharap, bila selesai nanti bisa dihibahkan kepada Pemkab Garut
“Nanti kalau sudah selesai (akan) dihibahkan dari kementerian kepada Pemda Garut, ini juga terima kasih saya dapatkan ini (pembangunan pasar ikan) dari kementerian,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, KKP RI, Erwin Dwiyana, menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan yang terkendala di tahun 2021. Apalagi, menurutnya, pembangunan sentra kuliner ikan ini sudah mencapai 50 persen.
“Kami targetkan bisa selesai di tahun ini bersama-sama dengan bapak bupati dan jajaran, mudah-mudahan tahun ini bisa selesai sentra kuliner dan menjadi destinasi wisata kuliner yang baru di Kabupaten Garut tentunya,” tutur Erwin.
Ia mengungkapkan pihaknya beralasan memilih Kabupaten Garut sebagai lokasi pembangunan sentra kuliner ikan ini, karena wilayah Jawa Barat bagian selatan khususnya Garut terkenal dengan ikan budidaya air tawarnya.
“Tentunya potensi ini kan perlu dijual, artinya dijual itu bisa menjadi usaha kuliner atau memperkenalkan menu-menu ikan khas dari Kabupaten Garut, dan salah satunya kita ingin mendorong bahwa sentra kuliner ini bisa menjadi semacam tempat (kuliner ikan bagi) masyarakat domestik ataupun dari luar Garut,” ungkapnya.
Erwin menjelaskan, nantinya sentra kuliner ikan yang kini sedang dibangun di Pasar Ikan Tarogong ini akan disediakan lapak yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung, dengan harapan nantinya bisa dimanfaatkan oleh wirausaha ataupun UMKM yang ada di Kabupaten Garut.
“Kami berharap untuk pemanfaatan ataupun nanti sentra kuliner ini juga bisa mengangkat wirausaha-wirausaha kuliner yang ada di Kabupaten Garut, baik itu mungkin yang bisa jadi generasi mudanya, bisa jadi UMKM bisa masuk ke dalam sentra kuliner ini,” jelas Erwin.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Garut, Sofyan Yani, memaparkan, dulunya kegiatan transaksi di Pasar Ikan Tarogong ini sudah bagus, akan tetapi penghasilannya hanya dari satu jenis saja yaitu dari penjualan ikan basah, baik ikan konsumsi maupun ikan benih.
“Nanti kalau sudah di bentuk, kegiatan keseluruhan pembangunan seperti ini, selain ikan basah juga nanti ada olahan tersedia lewat oleh-oleh, dan kuliner, kuliner itu ada mungkin makanan ya siap (saji seperti) restoran yang bersumber dari ikan dominannya, karena ini dalam rangka meningkatkan pembangunan perikanan,” kata Kadiskanak Garut.
Ia berharap dengan adanya pertemuan antara Bupati Garut dan KKP RI ini, pembangunan sentra kuliner ikan bisa selesai, sehingga bisa segera difungsikan dan dimanfaatkan.
“Manfaatnya nanti banyak (seperti) penyerapan tenaga kerja, kemudian pemanfaatan lainnya juga ini sumber ekonomi, yang ketiga sebagai sumber PAD Pemda, karena inikan nanti kalau di pihak ketigakan (atau) disewakan atau dikelola itu ada pemasukan buat pemerintah daerah sebagai sumber PAD.” tandasnya. (Ags).*