“Jika sampai tanggal 17 Oktober, belum mencapai 60%, ada punishment untuk para camat. Sebaliknya jika camat bisa mencapai target ini, kita kasih reward,” tegas Bupati Dadang Supriatna usai membuka acara Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Pilkades Serentak 2021 di Hotel Sutan Raja, Soreang, Selasa (12/10/2021).
Untuk merealisasikannya, tutur bupati, para camat harus bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes). Selain itu, sinergitas dengan polsek dan koramil setempat, baik dalam percepatan vaksinasi maupun stabilitas keamanan di wilayahnya, harus terus ditingkatkan. Sehingga pelaksanaan pilkades di Kabupaten Bandung bisa berjalan sukses tanpa ekses.
Berdasarkan data dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung, saat ini baru 10 kecamatan dengan capaian vaksinasi di atas 50%, sementara sisanya 21 kecamatan masih di bawah 50%. Untuk itu, ia pun menargetkan capaian yang sama, yaitu 60% di seluruh kecamatan pada akhir Oktober ini.
“Kita prioritaskan di wilayah penyelenggara pilkades. Minimal warga yang punya hak pilih sudah divaksin, sehingga keselamatannya lebih terjamin. Calon kades (kepala desa) juga terlebih dahulu harus sudah divaksin,” ucap bupati, yang akrab disapa Kang DS itu.
Selain vaksinasi, kata Kang DS, Pemkab Bandung juga akan menyiapkan tes rapid antigen bagi panitia pelaksana pilkades. Ia pun meminta, agar disediakan personil panitia cadangan. Agar bisa mengantisipasi, ketika ada yang menunjukkan hasil tes reaktif, dan penyelenggaraan pilkades tetap bisa berjalan.
“Selamat bertanding kepada 190 calon kades. Siapapun yang akan keluar sebagai pemenang pada 20 Oktober nanti, adalah mutlak sosok yang dipilih oleh masyarakat. Saya minta masyarakat untuk berpartisipasi, agar pelaksanaannya nanti berjalan berjalan baik dan maksimal,” pungkas Kang DS. (Red/Humas).*