Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat Anggarkan Asuransi Untuk 40.000 Petani

KAB.CIAMIS, jurnalisbicara.com – Dinas Tanaman pangan dan Holtikultura provinsi Jawa Barat, mengadakan Launching Sosialisasi dan Pendampingan Asuransi Mikro – KKM bersama petani, bertempat di aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) kab Ciamis, Selasa (25/2/2025)

Hadir dalam Launching tersebut, Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat, Ujang Suhadi, kadis DPKP kab ciamis, Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian kab Ciamis Dudung Abdul Syukur, para kepala UPTD, BPP, perwakilan dari kelompok tani hadir pula dari pihak BRI life

Dalam sosialisasi ini, Ujang Suhadi memaparkan bahwa upaya ini bertujuan memberikan perlindungan kepada para petani dan keluarganya melalui program asuransi mikro yang mencakup jaminan perlindungan atas kecelakaan kerja, kesehatan dan kematian selama satu tahun, Yang premi asuransi nya dibayar oleh pemerintah provinsi Jawa Barat.

Baca Juga :  Satpol PP dan Linmas Purwakarta Isi Milangkala dengan Bakti Sosial

” Target awal di tahun 2024, ada 37.800 orang. Tapi karena kesalahan NIK, Nama yg tidak sesuai, dan orang yang sudah punya kredit. Maka realisasi nya hanya 34.209,” Katanya.

Untuk Jawa Barat sekarang punya 3,5 Juta petani, secara bertahap kita sisir. Sekarang di Ciamis, besok ke Bogor. Untuk periode sekarang kami sudah menganggarkan untuk 40.000 petani, akan tetapi masih menunggu kepastian dari Gubernur Jawa Barat

Baca Juga :  Polsek Conggeang Bantu Warga Temukan Anak Hilang, Bripka Dadan Ali Ramdani Tekankan Pentingnya Kamtibmas

“mudah – mudahan tidak terdampak inflasi, karena ini menyentuh petani dan petani terjamin selama satu tahun,” Jelasnya.

Ujang juga menjelaskan mengenai persyaratan mengikuti program asuransi, yaitu usia 19 Tahun sampai 59 Tahun, dan luas lahan nya tidak boleh melebihi 2 Ha.

“Jadi ini untuk petani Gurem ya, karena petani Gurem harus dibantu oleh pemerintah,”  Terangnya.

Dijelaskan Ujang, Bahwa program tersebut adalah program pertama di Indonesia dan baru ada di provinsi Jawa Barat. Dan ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap para petani khususnya di Jawa Barat.

Baca Juga :  Kecamatan Cikakak Raih Juara 2 Dan 3 Pada Festival Durian Lokal Sukabumi 2023

“Harapannya, para petani bisa lebih tenang dalam mendukung swasembada pangan. Dan pemerintah hadir disaat petani mendapat kesulitan,” pungkasnya.(Heryadi)

error: Content is protected !!