Forkopimda Demak Gelar Rakor Penanganan Banjir dan Rob di Kecamatan Sayung

Plh. Bupati Demak Drs. Joko Sutanto saat memimpin rakor permasalahan banjir dan rob di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, Jateng. Rabu (17/02/2021). Dok.(foto Istimewa).***

DEMAK, JURNALISBICARA.COM – Plh Bupati Demak Drs. Joko Sutanto memimpin rapat koordinasi terkait permasalahan banjir dan rob yang terjadi di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, Rabu (17/02/2021).

Rakor yang di selenggarakan di Gedung Bina Praja Kabupaten Demak tersebut dihadiri oleh Dandim 0716/Demak Letkol Arh Mohamad Ufiz, S.I.P., M.I.Pol., Wakapolres Demak Kompol Didik Dewantoro, S.H., S.I.K.

Dalam sambutannya, Plh Bupati Demak Drs. Joko Sutanto menyampaikan bahwa kondisi Kecamatan Sayung saat ini sangat memprihatinkan, hampir 10 Desa di Kecamatan Sayung yang terendam banjir. Selain itu banjir juga menenggelamkan jalur nasional sehingga arus transportasi menjadi terhambat.

READ ALSO

“Banjir yang terjadi di Sayung saat ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya meluapnya Sungai Dombo dan Sungai Seruni sehingga air masuk ke pemukiman warga. Dengan kondisi yang seperti ini, saya mengajak Forkopimda Kabupaten Demak untuk bersama-sama berdiskusi guna mencari solusi dalam mengatasi permasalah banjir dan Rob yang terjadi di Kecamatan Sayung,” terangnya.

Dandim 0716/Demak Letkol Arh M. Ufiz saat hadiri rakor bersama Forkopimda Demak terkait banjir di Kecamatan Sayung. Demak (17/02/2021).

Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Arh M. Ufiz, menyampaikan untuk mengatasi permasalahan banjir dan rob di Kecamatan Sayung diperlukan suatu perencaaan yang akan dilaksanakan kemudian mekanismenya pelaksanaanya harus tepat karena keadaan ini terjadi setiap tahun.

“Beberapa waktu yang lalu Kodim 0716/Demak telah melaksanakan karya bhakti serbuan teritorial di Kecamatan Sayung antara lain berupa pembuatan talud dan peninggian jalan arah menuju ke Makam Syekh Mudzakir di Desa Bedono,” ungkap Dandim.

Baca Juga :  Jaga Keamanan Lingkungan, ODGJ Dievakuasi ke RS RSUD dr. Loekmonohadi Kudus

Selain itu Dandim juga menyampaikan agar dilakukan patroli bersama untuk meninjau kondisi tanggul yang ditanami tanaman yang dapat menggemburkan tanah sehingga tanggul mudah jebol.

“Hal ini merupakan salah satu upaya pencegahan terjadinya tanggul jebol yang dapat mengakibatkan banjir. Perlu adanya koordinasi dengan Kepala Desa agar menyampaikan kepada warganya untuk tidak menanam tanaman di bantaran sungai,” tandasnya.

READ ALSO

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bahaya banjir. Enam provinsi di Pulau Jawa berstatus siaga banjir.

Berdasarkan data dari BMKG, Rabu (17/2/2021), enam provinsi yang berstatus siaga banjir ialah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Peringatan dini ini berlaku untuk Kamis – Jumat (18-19/2) nanti.

“Berlaku 18 Februari 2021 pukul 07.00 WIB s/d 19 Februari 2021 pukul 07.00 WIB,” demikian keterangan BMKG.

Hadir juga dalam rapat koordinasi tersebut diantaranya adalalah Ketua DPRD Kab. Demak H. Fahrudin Bisri Slamet, Kajari Demak Suhendra, S.H., Sekda Kab. Demak dr.Singgih Setiyono, MMR., Perwakilan Bapeda Prov. Jateng, Perwakilan BBWS Prov. Jateng, Perwakilan Dinas PU Taru Prov. Jateng serta OPD Kabupaten Demak. (er/Jubir).***