Harianto, Camat Kecamatan Brebek, kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. (foto.Istimewa/Yanti).*
NGANJUK – Harianto, itulah sosok camat senior di kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk, yang sering di sebut “Mbahe Camat” kata masyarakat Nganjuk, Jawa Timur.
Sikap familiar, santai namun tetap berwibawa itulah Harianto. Camat Berbek, Nganjuk saat ditemui Tim Liputan Khusus JUBIR, di ruang kerjanya. Jum’at, (30/04/201).
Harianto mengatakan jabatan yang diraihnya, tidak semudah untuk membalikkan tangan. Ia mengaku penuh tantangan dan penuh perjuangan dalam kariernya.
“Saya pernah jadi tukang sapu di kantor, penata kursi di tempat hajat, jadi tidak lantas jadi pejabat gitu aja. Langsung jadi camat,” ujar Mbahe yang sejak 2009 jadi camat.
Bahkan, saya pernah dijadikan sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Asongan diterminal, kata Harianto. Sampai, akhirnya disekolahkan oleh Bupati Nganjuk S1 di Bandung dan S2 di UGM Yogyakarta.
Tim Liputan JUBIR, saat foto bersama Camat dan Babinsa di kantor Kecamatan Brebek, Jum’at. (30/04/2021).
Dikatakannya, dari semua daerah yang pernah dipimpinnya mulai dari kecamatan Patianrowo dari tahun 2009, Camat Rejoso 210, Camat Bogor 2015, Camat Loceret 2019 dan 2021 sekarang di Berbek.
Ia sangat terkesan ketika menjadi Camat Rejoso, Meski hanya sekedar 4 tahun menjabat sebagai Camat di sana, kata dia.
“Dulu saya suka minum – minuman keras, tiada hari tanpa alkohol hampir 4 tahun. Hingga saya sakit, sadar dan hijrah berhenti total,” ungkap Mbahe Camat kata warga Nganjuk.
READ ALSO |
Disitulah, ia meyakini akan kuasa Allah, bahwa jabatan itu amanah yang dititipkan sementara. Maka dari itu, ia mengajak untuk selalu berbagi ditengah pandemi Covid-19.
“Mari kita saling berbagi kasih, terlebih di bulan Ramadhan. Hidup itu sementara semua milik Allah dan atas kehendaknya pula saya bisa jadi begini,” pungkasnya.
Disinggung soal di calonkan untuk jadi Bupati Nganjuk, ia justru tertawa. Pasalnya, sudah kesekian kali orang selalu mengatakan demikian, tutupnya. (Yanti/Jubir).***