KAB.SUKABUMI, jurnalisbicara.com – Wakil Bupati Sukabumi H. Iyos Somantri mengapresiasi adanya lomba one village one story (satu desa satu cerita) yang diselenggarakanYayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia (YDPDKI). Menurutnya, perlombaan ini dapat menggali cerita atau histori dari setiap desa di Kabupaten Sukabumi. Terutama cerita yang selama ini belum populer di masyarakat.
“Kegiatan ini harus menjadi perhatian. Apalagi, Kabupaten Sukabumi memiliki 381 desa dan 5 kelurahan. Pasti banyak cerita dari berbagai desa,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara puncak lomba one village one story secara virtual, di Ruang Rapat BKPSDM, Kamis (26/8/2021).
Menurut H. Iyos, cerita tersebut dapat mengangkat berbagai potensi pariwisata di Kabupaten Sukabumi seperti sejarah
penamaan Ciletuh, Palabuhanratu atau cerita legenda Nyi Roro Kidul serta sejarah kampung adat.
Lewat cerita-cerita itu, bisa lebih memantapkan ragam budaya kepariwisataan di Kabupaten Sukabumi. Sehingga, wisatawan bisa semakin tertarik datang ke Kabupaten Sukabumi,” terangnya.
H. Iyos berharap, berbagai histori muncul lewat perlombaan ini. Sehingga, Pemerintah Kabupaten Sukabumi bisa membantu
mempublikasikannya secara luas.
“Intinya, semoga muncul histori baru yang selama ini belum terdengar. Seiring sejalan, kita publikasikan ke masyarakat,” ungkapnya.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Restu Gunawan mengatakan, satu desa satu cerita ini harus didukung. Ketika satu desa maju, maka Indonesia pun pasti maju.
“Inisiatif komunitas ini harus didukung. Sukabumi telah memulai. Ini relevan dengan program Direktorat Pengembangan dan
Pemanfaatan Kebudayaan,” bebernya.
Restu gunawan menambahkan bahwa potensi cerita ini belum digarap. Padahal, tidak hanya untuk pariwisata, potensi di desa ini bisa untuk pendidikan, penguatan karakter, dan jati diri.
“Kekuatan di desa ini, harus kita dorong supaya desa maju. Ketika potensi desa sudah sepenuhnya tergarap, orang-orang tidak berbondong-bondong pindah ke kota,
Oleh karena itu, perlu kerjasama semua pihak agar berbagai potensi di desa dapat tergali,”pungkasnya. (Sopandi)