KAB.PURWAKARTA, jurnalisbicara.com – ejadian tidak mengenakkan dialami oleh Pimpinan Redaksi Lensafakta.com Rendy Rahmantha Yusri, A.Md beserta 2 rekannya, H. Lalan Maruli Siregar, SH & Oyong Liza (LSM Gibas) pada Rabu 5/04/2023 sekitar pkl 17.15 WIB, saat mobil yang ditumpanginya sedang berhenti mengisi angin ban di daerah Taman Pembaharuan (JB) Purwakarta, tiba-tiba dari arah belakang DITABRAK oleh Bus pengantar karyawan Sumi Indo, PT Karunia Berkat Abadi (Berdikari).
Mobil merk Honda City berwarna putih dengan plat nomer T 1292 HP yang sedang dalam posisi berhenti tersebut, ditabrak dari belakang hingga ringsek dan terpental jauh hingga 10 meter dari lokasi kejadian, apesnya, motor seorang karyawan pabrik yang kebetulan juga berhenti didepan mobil juga ikut terseret hingga hancur.
Saking kerasnya hantaman bus, pembatas jalan disisi bahu jalan juga ikut hancur dibuatnya, ironis, jika tidak terhalangi oleh mobil Honda Putih itu, berkemungkinan besar justru akan memakan korban jiwa karena Bus akan jatuh nyungsep ke pemukiman / rumah warga.
Kronologi singkatnya saat diceritakan oleh Rendy (Pemred lensafakta.com – red), “saya dan 2 orang rekan hari itu sedang ada kegiatan, kami menyewa mobil milik Gerry Rental yang berada di Citalang”.
“Saat kejadian itu, kami berhenti di sisi jalan untuk menambah angin ban, lalu duduk sebentar karena ada teman yang kebetulan mampir, mobil dalam keadaan terparkir” ucapnya.
Lanjutnya, “tiba-tiba terdengar suara hantaman keras dari sisi kanan saya, serta beberapa serpihan semen dan kaca mengenai saya dan rekan yang sedang duduk sebentar di dekat kejadian”
“Saat dilihat, mobil yang kami tumpangi sudah terpental jauh hingga 10 meter (kurang lebih) dan dalam kondisi hancur depan belakang (karena yang depan juga ikut menabrak motor lain yang berada didepannya), beruntungnya tidak ada korban jiwa, karena kami semua turun dari mobil pas kejadian” imbuhnya lagi.
Oleh karenanya, Rendy beserta Rekannya mencoba melakukan mediasi dengan pihak pengelola bus (Berdikari – red) beberapa saat setelah kejadian, saat dihubungi melalui tlp WhatsApp yang di dapat dari sang supir, pihak management pengelola mengoper-oper “bola panas” hingga akhirnya mengarahkan agar menghubungi seorang purnawirawan Polri berpangkat AKP , yakni Purn Akp Tugiman yang kata mereka tunjuk sebagai bagian Laka/kecelakaan.
Setelah perdebatan melalui telp dari pihak korban dan sdr Tugiman, pihak perusahaan pada hari itu tetap tidak mau ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi mobil tertabrak sehingga tidak menemui titik terang. Sehingga kasus penabrakan ini dilimpahkan kepada pihak Polres Purwakarta bagian Laka Lantas.
Selang 5 hari berlalu, pihak Berdikari yang terkesan mengulur-ulur waktu, hingga pada senin 10/04/23 Rendy beserta rekannya mendatangi Pool Berdikari yang berada di daerah Klari, Karawang.
Saat ditemui pun, pihak perusahaan terkesan menyepelekan dan tidak ada keseriusan, biaya perbaikan unit yang ditaksir sekitar 28jt, ditawar dengan pergantian hanya 2,5 jt saja, memalukan, sekelas perusahaan yang notabenenya merupakan penyedia transportasi karyawan di BIC serta pariwisata tidak mempunyai etikad baik sama sekali bak pecundang dalam penyelesaian masalah.
Bahkan, menurut keterangan supir, Saimin (56 tahun-red) saat awal kejadiaan mengatakan bahwa sebenarnya dia dalam kondisi sakit pada hari itu, namun masih saja diperkerjakan oleh pihak Berdikari dan tidak disuruh libur.
Ironisnya, dia (Saimin-Red) mengatakan, selain sedang sakit, ia juga mengatakan sedang banyak fikiran dikarenakan upah bayaran yang tidak dibayar penuh oleh pihak PT, sungguh terlalu.
Sampai berita ini dirilis pun, yang kami ketahui tidak ada mediasi dari pihak Berdikari dan pemilik sewa, yakni Gerry.
Oleh pemilik sewa yang diwakilkan melalui anggota Polsek Pasawahan (Bhaminmas), Agus Supriadi, yang mengakui itu adalah mobilnya yang dititipkaan di penyewaan.
“Saya, Pemimpin Redaksi lensafakta.com & lensafakta grup akan mengambil sikap jika dalam 2 hari kedepan pihak Berdikari masih belum ada penyelesaian karena mobil ini kami sewa maka kami akan kerjar penyelesaiannya “, ujar Rendy.
“Kami akan ramaikan kasus ini di media-media nasional, serta seluruh grup pers jika pihak Berdikari masih tidak menganggap serius”
“Akan kami share di IG, Youtube dan medsos lensafakta.com lainnya serta kami beri tagar langsung ke dinas-dinas terkait, agar segera ditindak lanjuti perusahaan yang tidak ada tanggung jawabnya seperti ini” ujarnya lagi.
“Kami sudah datangi Poolnya di Karawang, bersama rekan saya yang juga menjadi saksi Lalan MS, SH, Oyong Liza (Mayong), serta bersama rekan lainnya Dwi dari MIO (Media Independen Online), dan memberikan waktu hingga 2 hari kepada pihak Berdikari tepatnya sampai hari ini, Rabu 12/04/23, namun pihak perusahaan masih tidak ada tanggung jawabnya”
Saya harap, pihak-pihak dan dinas terkait mengambil tindakan tegas akan hal ini, dikarenakan jika seperti ini halnya, maka akan sangat risqan dan berbahaya sekali dijalanan apabila kejadian yang sama terulang atau bahkan nantinya akan memakan korban jiwa, apakah pihak perusahaan masih saja seperti pecundang yang tak ada tanggung jawabnya?? (Dwi)