Badai Matahari dan Ledakan Dashyat, Bakal Terjadi Saat Gerhana Total 8 April 2024

Gambar jarak dekat dari piringan matahari selama gerhana total memperlihatkan penonjolan matahari yang berapi-api. Gambar: Roger Ressmeyer/Corbis/VCG melalui Getty Images

2. Badai Matahari

– Frekuensi: Beberapa kali dalam sebulan
– Durasi: Beberapa menit
– Penampakan: Lingkaran merah di dekat permukaan matahari

Suar matahari adalah semburan kuat gelombang radio, cahaya tampak, sinar-X, dan sinar gamma di permukaan matahari. Ia bergerak dengan kecepatan cahaya dan hanya membutuhkan waktu delapan menit untuk mencapai Bumi. Badai Matahari sering kali beriringan dengan CME.

Meskipun tiga jilatan api matahari telah mencapai kelas X, tingkat intensitas tertinggi selama satu pekan di bulan Februari, sangat kecil kemungkinannya bisa terlihat secara total. “Suar matahari berbeda dengan CME. Jilatan api matahari terletak jauh lebih rendah di atmosfer matahari, lebih dekat ke tepi bulan, dan hanya akan terlihat selama beberapa menit,” kata French.

3. Tonjolan Letusan Besar

– Frekuensi: Beberapa kali dalam sebulan
– Durasi: Beberapa hari
– Penampakan: Menara dan lingkaran berwarna merah yang membentang dari permukaan hingga ke korona matahari
– Penampakan sebelumnya: 1919 dan 1946

Tonjolan Letusan dahsyat akan terlihat selama totalitas gerhana matahari pada 8 April. “Penonjolan terjadi dalam berbagai ukuran dan lebih umum terjadi selama soal maksimum. Kadang-kadang titik-titik menonjol meletus, terlepas dari permukaan matahari, dan menyebar ke tata surya,” kata French.

French mengatakan, yang benar-benar ingin dilihat oleh para pemburu gerhana adalah erupsi super besar yang menonjol. Sebagian besarnya akan terlepas dari permukaan Matahari dan mengambang bebas di dalam korona.

“Ada beberapa contoh letusan besar selama beberapa bulan terakhir, yang masing-masing akan memberikan pertunjukan yang luar biasa jika terjadi saat gerhana matahari total,” kata French.

Namun, menurut imuwan di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, Amir Caspi, gerhana hanya berlangsung beberapa menit. Jadi, biasanya orang tidak bisa melakukan pengukuran dalam jangka waktu tertentu. “Matahari sangatlah dinamis, beberapa proses memerlukan waktu beberapa menit atau bahkan detik, seperti jilatan api matahari atau CME,” kata Caspi.

Baca Juga :  Forkopimda Purwakarta Kunjungi Lokasi Bencana Alam di Kecamatan Pondoksalam

Solusi untuk mengukurnya adalah membuat totalitas lebih lama. Salah satu caranya, mengejar bayangan bulan dengan jet supersonik. Para ilmuwan pernah melakukannya pada tahun 1973 menggunakan Concorde, dengan total waktu 73 menit.

Alternatifnya, memfilmkan gerhana matahari selama beberapa menit dari seluruh benua yang dilewati totalitas. Kebetulan, gerhana matahari total 8 April akan melewati berbagai tempat selama sekitar 100 menit. Totalitas akan tiba di Texas AS pada pukul 13.27 waktu setempat dan muncul di Maine pada pukul 15.35 sehingga total waktunya 68 menit. Sumber: Space.com