Menteri Perekonomian (Menko) RI, Airlangga Hartarto (Kiri) dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (Kanan), saat memberikan KUR di Garut. Rabu (20/04).
GARUT, JURNALISBICARA.COM– Di hadapan dua menteri, yakni Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menko Perekonomian karena berkenan untuk datang ke Kabupaten Garut. Terlebih, saat ini Kabupaten Garut sedang melakukan recovery untuk meningkatkan kembali semangat setelah mengalami keterpurukan ekonomi akibat Pandemi Covid-19.
“Kami laju perkembangan ekonomi dulu -1 koma sekian sekarang kami sudah plus lagi pak diatas 3,7 mudah-mudahan kami bisa lanjut menuju angka 5 kembali,” ujarnya jeyika nenyambut Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, dalam kunjungan kerjanta ke industri kulit PT. Garut Makmur Perkasa (GMP) yang berlokasi di Jalan Sudirman, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis (21/4/2022).
Rudy mengungkapkan, pihaknya bersyukur karena saat ini Kabupaten Garut memiliki kawasan industri dengan pegawai hampir mencapai 60 ribu karyawan. Ia mengatakan bahwa ini tak lepas dari saran-saran Menperin RI.
“Alhamdulillah sekarang kami sudah mempunyai kawasan industri banyak pegawai yang masuk di dalam kawasan industri jumlahnya lebih dari 60 ribu orang, ini berkat saran-saran yang diberikan oleh Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita kepada saya 2014 menginstruksikan supaya Garut mempunyai kawasan industri sehingga beliau menyarankan kepada saya supaya mengubah RT/RW,” ucapnya.
BACA JUGA :
Rudy juga mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas kurang lebih 100 hektar di Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, yang nantinya akan digunakan sebagai industri yang berhubungan dengan olahan kulit.
“Alhamdulillah Pak Menteri kami sekarang punya kawasan industri dan industri yang berhubungan dengan kulit akan kita pindahkan ke kawasan Selaawi seluas 100 hektar lebih, disitu akan dilakukan satu industri yang terintegrasi kami mohon bantuan bapak untuk bisa memfasilitasi investor investor lain yang bisa menjadi bagian dari industri di Kabupaten Garut,” katanya.
Sementara itu, Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menuturkan pihaknya hari ini melakukan kunker dalam rangka pelaksanaan Program Pembinaan UMKM melalui Pengelolaan Terpadu (factory sharing) UMKM.
”Kunjungan ini merupakan kunjungan kerja untuk meninjau ekosistem industri kulit dan UMKM pengrajin kulit di Garut,” tutur Menko Airlangga melansir dari siaran pers yang diterbitkan oleh Kemenko Bidang Perekonomian RI.
Kegiatan kunjungan Menko Airlangga diawali dengan _factory touring_ meninjau fasilitas pabrik dan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan KUR secara simbolis kepada 2 UMKM pengrajin kulit binaan BNI. Selanjutnya, Menko Airlangga melakukan kunjungan ke stand UMKM yang menampilkan berbagai produk kerajinan dari kulit serta berdialog dengan para pelaku UMKM tersebut.
Ia juga memaparkan pihaknya juga memberikan tambahan KUR kepada pengusaha UMKM yang omzetnya sudah mencapai 500-300 juta rupiah, karena selama Pandemi Covid-19 pengusaha tersebut tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi karyawannya.
“Secara _on the spot_ juga tadi ada tambahan sekitar 3 pengusaha UMKM yang omzetnya antara 500-300 juta perbulan dan Alhamdulillah dalam pandemi Covid mereka tidak memPHK-an karyawan, dan oleh karena itu tadi diberi tambahan kredit antara 500 sampai dengan 300 juta,” paparnya.
Ia berharap para UMKM bisa terus mengakses KUR, karena menurutnya KUR sudah disiapkan oleh pemerintah yang besarnya mencapai 383 triliun rupiah, dan juga pemerintah telah memberikan subsidi bunga untuk KUR tersebut.
“Diharapkan UMKM untuk terus mengakses KUR. Karena KUR telah disiapkan Pemerintah sebesar Rp373,17 Triliun dengan subsidi bunga 3%, jadi silahkan dimanfaatkan.” tandasnya.
PT Garut Makmur Perkasa sendiri merupakan pabrik penyamakan kulit terbesar di Indonesia dan telah memiliki fasilitas standar untuk pengolahan limbah. Perusahaan ini memproduksi kulit sebagai bahan baku industri termasuk bagi UMKM. (Ags).*