MAKASSAR, jurnalisbicara.com – Pekerjaan rehabilitasi Peningkatan jalan ruas Cabbenge – Soppeng Kabupaten Soppeng menuai sorotan, pasalnya, pekerjaan rehabilitasi jalan poros Cabbenge-Soppeng yang menelan anggaran puluhan miliar dari APBD Provinsi Tahun 2021 tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
Salah seorang warga setempat yang tidak ingin disebut namanya meminta pengawas dan konsultan harus benar-benar mengawasi pekerjaan jalan ini agar sesuai bobot dan mutu pekerjaan.
“Masyarakat sudah tunggu lama pengerjaan jalan ini. Jangan sampai rekanan pengawas dan konsultan melakukan pembiaran sehingga pengerjaan jalan di kerjakan asal-asalan,” katanya, Sabtu (01/01/2022).
Ditempat lain, H Hasanuddin yang juga salah satu mantan kontraktor mengatakan bahwa Timbunan Lapisan Bawah (LPB) pekerjaan jalan ruas Cabbenge – Soppeng tersebut tidak sesuai dengan bestek.
“Pekerjaan LPB itu tidak sesuai dengan spek. Karena saat ini timbunannya sudah bergelombang, yang berarti materialnya hanya pasir. Jika sudah di aspal nanti pasti hasilnya juga bergelombang dan pasti tidak akan tahan lama,” ucapnya.
Sementara itu, Saprianto salah satu pegiat anti Korupsi yang juga Direktur GCW menyoroti pekerjaan tersebut. Menurutnya banyak yang dikerjakan diduga menyalahi bestek dan tidak sesuai speksifikasi teknis, seperti pemasangan batu pondasi bahu jalan, kami mendapatkan bagian pekerjaan tidak dilakukan pembongkaran pondasi lama, namun pemasangan dilanjutkan pada pondasi sebelumnya, sehingga kuat dugaan ada pengurangan volume pekerjaan, pungkas Anto
Kemudian lanjut Anto, pada Timbunan Lapisan Bawah Menggunakan material pasir sehingga setelah dilakukan pengaspalan (hotmix) kondisi bergelombang sehingga tidak akan bertahan lama.
“Mestinya setelah digilas untuk pemadatan itu harus rata dan padat sedangkan ini malah bergelombang, ini konsultan pengawas diduga tidak maksimal dalam melakukan fungsi pengawasan,” ujarnya.
Pihaknya telah turun melakukan pengawasan pada proses pengaspalan hotmix, kami mendapatkan hasil pekerjaan yg diduga tidak sesuai syaratkan, kualitas aspal dan ketebalannya patut diduga menyalahi kontrak.
Dirinya meminta pengawas jeli dan pro aktif sehingga tidak terjadi pembiaran dalam pekerjaan jalan ruas Cabbenge – Soppeng. Apalagi ini menelan anggaran puluhan miliar.
“Dia (pengawas_red) harus jeli melihat ini karena jangan sampai ada pembiaran yang mengakibatkan kerugian besar,” tegas Anto.
Dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal dan mengawasi pekerjaan ini untuk mendapatkan mutu pekerjaan yang diharapkan sehingga nilai manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh warga Soppeng khususnya dan masyarakat pengguna jalan pada umumnya.
“Mengingat pekerjaan tersebut menelan anggaran yang cukup besar,” tutup Anto.
Sekadar diketahui, pekerjaan jalan ruas Cabbenge – Soppeng ini dikerjakan PT Mega Bintang Utama, yang didugai diketahui milik H. Momo. Perusahaan tersebut diduga memonopoli proyek-Proyek di Wilayah Soppeng-Wajo.
Tutur ” Ketua (GCW) Saprianto kepada media Jubir, (Maxi.s)