Harapkan Tempat Tinggalnya Lebih Aman, Uwar Berharap PJU Lekas Menyala

Lokasi jalan yang sudah terpasang PJU, Foto. Dok . Istimewa (29/10)*

BANDUNG BARAT – Dinginnya udara dan gelapnya malam saat matahari telah terbenam di ufuk barat, sudah menjadi teman akrab Uwar (45) yang sudah lebih dari dua tahun hidup tanpa penerangan.

Uwar tinggal di sebuah kios yang dijadikannya sebagai tempat tinggal, bersama Deni Dahtiar (60) suaminya. Kios itu pun menjadi tumpuan mengais rejeki untuk menyambung hidup, selain sebagai tempat tinggal.

Kios yang ditinnggali Uwar berada persis di pinggir jalan di kawasan huta pinus Bunijaya dan Perkebunan Teh Warung Kupa, yang sudah bertahun-tahun lamnya tidak tersentuh penerangan jalan umum (PJU).

Uwar terbilang nekat menghubi kios kecil di pinggir jalan yang rawan terjadi kecelakaan dan rawan aksi kejahatan. Itu sebabnya jalan yang menghubungkan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur tersebut, jarang dilalui masyarakat. Terlebih menjelang malam tiba.

Kendati begitu, Uwar dan suami tetap bersyukur lantaran Pemerintah Daerah (Pemda) KBB melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mulai melakukan pemasangan PJU meski belum semuanya aktif dan menyala.

“Saya sama suami tinggal tanpa listrik sudah 2 tahun. Maklum, gak kejangkau jalur listrik,” kata Uwar saat ditemui di kios kecilnya yang berlokasi di Kampung Tugu, Desa Sindangjaya, Kecamatan Gununghalu, KBB, Senin (30/10).

Perempuan yang akrab disapa Ummi ini pun, berharap semua PJU yang sudah terpasang bisa segera menyala, sehingga dirinya bersama sang suami bisa sedikit lebih tenang saat malam tiba.

“Kalau sekarang sudah mulai ada penerangan, sedangkan dulu kadang-kadang cuma pake lilin, itu pun kalau ada,” ungkapnya.

Uwar mengatakan, butuh tiga sampai empat roll kabel, kalau ingin mendapatkan listrik lantaran jarak antara rumah warga lainnya cukup jauh.

“Tapi mudah-mudahan, PJU nya bisa cepet nyala karena yang dikhawatirkan dengan kondisi gelap itu rawan kejahatan,” ujarnya.

Baca Juga :  "Bayi Meninggal", RSIA Bunda Fathia Purwakarta Tahan Ibu Melahirkan, Kang DM Turun Tangan

Uwar menyebut, warga yang lalu lalang melintasi kawasan Hutan Pinus Bunijaya sudah mulai ramai lantaran sebagian PJU yang menyala.

“Alhamdulillah, sekarang cukup ramai banyak warga lalu lalang melintasi kawasan ini karena ada beberapa PJU yang nyala, seperti Warung Kadu, Cilangari, Cisokan,” sebutnya.

“Nah, kalau di Rawa Beureum sama di sini belum nyala sama sekali,” sambungnya.

Uwar mengakui sebagai masyarakat kecil dirinya mengikuti dan menyerahkan segala sesuatunya kepada pemerintah yang penting, meski ia berjualan seadanya, dapurnya tetap bisa ngebul.

“Kita ikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah, tapi mudah-mudahan bisa segera terang, lancar dan aman,” imbuhnya.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB, Fauzan Azima menuturkan, program Bandung Barat Caang sebetulnya sudah berjalan.

“Mudah-mudahan momentum Bandung Barat Caang yang sudah dicanangkan ini bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat khususnya keamanan dan keselamatan di jalan,” tuturnya.

Fauzan menyebut, tahun ini Dishub KBB akan memasang PJU di 5.893 titik cahaya dengan panjang yang akan dilayani PJU sepanjang 235,72 kilometer.

“Pemasangan PJU ini tersebar di 16 kecamatan untuk jalan kabupaten dan jalan desa. Mudah-mudahan bisa terealisasi dengan waktu yang telah ditetapkan,” sebutnya.

Selain itu, pihaknya menargetkan pemasangan PJU ini sampai akhir Desember 2023. Meski begitu, pihaknya berharap pelaksanaannya bisa berjalan lebih cepat selesai.

“Mudah-mudahan masyarakat bisa menerima manfaatnya sesuai harapan,” ungkapnya.
: Red (Advetorial).*