Pemerintah OKI Bagikan 1.000 Kupon Subsidi, Apakah Efektif Tekan Inflasi ?

KAB.OKI, jurnalisbicara.com – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) membagikan 1.000 kupon subsidi dalam aksi pasar murah untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau. Namun, sejumlah pihak mempertanyakan efektivitas kebijakan ini dalam menekan inflasi.Sebab langka yang di ambil pemkab OKI, hanya sebatas pencitraan tanpa menyentuh esensi akar masalah.

Madelan, pemerhati ekonomi asal Jejawi, menilai keberhasilan kebijakan ini tergantung pada mekanisme pengendalian harga.

Menurutnya, harga bahan pokok dalam rantai distribusi memiliki beberapa tingkatan, mulai dari Distributor Buying Price (DBP), Wholesaler Buying Price (WBP), Retail Buying Price (RBP), hingga Customer Buying Price (CBP).

Baca Juga :  Kejari OKI Musnahkan Barang Bukti 159 Kasus, Narkoba Hingga Senpira

“Selisih antara CBP ke RBP bisa lebih dari 25 persen. Artinya, jika pemerintah ingin menekan harga, seharusnya mereka membeli langsung dari distributor. Dengan begitu, harga yang sampai ke masyarakat bisa lebih murah,” ujar Madelan saat diwawancarai pada Rabu (13/3).

Senada dengan itu, Salim Kosim dari Pusat Riset dan Pelayanan Masyarakat (PRISMA) Sumsel menilai kebijakan ini hanya bersifat populis dan tidak menyentuh akar masalah inflasi.

Baca Juga :  Polres Sukabumi Kota Musnahkan Ribuan Botol Miras

“Ini hanya gimmick politik. Bagi-bagi kupon memang terlihat pro-rakyat, tapi apakah bisa menstabilkan harga? Tidak ! Pemerintah seharusnya memperbaiki rantai distribusi, bukan sekadar bagi-bagi kupon yang efeknya hanya sementara,” tegas Salim dalam keterangannya kepada Transkapuas.com, Rabu (13/3).

Menurutnya,” tanpa kebijakan yang lebih strategis, seperti pengawasan ketat terhadap distribusi dan intervensi harga di tingkat distributor, harga bahan pokok tetap akan melambung”, pungkas Salim dikantor PRISMA Sum Sel.

Transkapuas com, berulang konfirmasi baik melalui telepon ataupun WhatsApp dengan Ir. Sahrul selaku kepala dinas perdagangan , kendati demikian pun, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten OKI mengenai strategi jangka panjang untuk pengendalian harga bahan apalagi untuk mengatasi inflasi di bulan suci Ramadhan dan lebaran idul Fitri 1446 Hijrah ini. ( sahilin)