Petaka Gunung Tampomas : Mengungkap Krisis Alam, Cermin Masa Depan Sumedang

KAB.SUMEDANG, jurnalisbicara.com – Universitas Ikopin bekerja sama dengan Karaton Sumedang Larang (KSL) menggelar bedah buku Petaka Gunung Tampomas pada Rabu (11/09) di Bale Agung Srimanganti.

Acara yang bertema “Kasus Lokal, Cermin Global: Sedia Payung Sebelum Hujan” ini mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi di Gunung Tampomas.

Buku karya Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan, MS, Ph.D., Rektor Ikopin University, mengungkapkan situasi kritis Gunung Tampomas akibat penambangan pasir yang berlebihan. Karya ini menggambarkan bahwa kerusakan di satu tempat dapat mencerminkan tantangan global dalam menjaga keberlangsungan lingkungan.

Radya Anom Luky Djohari Soemawilaga, perwakilan Karaton Sumedang Larang, mengapresiasi buku ini sebagai inspirasi dan cermin bagi masyarakat untuk menyadari ancaman nyata terhadap Gunung Tampomas.

“Buku ini menghadirkan fakta memilukan yang harus kita renungkan. Gunung Tampomas adalah simbol Sumedang, dan kerusakannya mencerminkan wajah Sumedang saat ini,” ujar Rd.Luky Djohari Soemawilaga sebagai Radya Anom KSL , kepada jurnalisbicara.com , di lokasi .

Ia juga menekankan pentingnya menjaga Gunung Tampomas sebagai warisan budaya dan lingkungan hidup. “Kerusakan ini sangat memprihatinkan. Kita harus mengambil langkah nyata untuk melindunginya,” tambah Radya Anom.

Sementara itu, Agus Pakpahan berharap buku ini menjadi bahan refleksi bagi calon pemimpin Sumedang. “Ini adalah tantangan bagi Bupati dan Wakil Bupati Sumedang mendatang. Semoga mereka dapat membawa perubahan positif, terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan,” tuturnya

Acara ini diharapkan menjadi dorongan bagi masyarakat dan pemerintah untuk segera bertindak, sebelum krisis lingkungan yang lebih besar melanda Gunung Tampomas dan sekitarnya. (Vicky)