Tempat ISOPUT Saung Geulis, Saksi Nasionalisme Tak Terhalang COVID -19

KAB.SUKABUMI,jurnalisbicara.com – Area Saung Geulis Kecamatan Cisaat Sukabumi jadi saksi Semangat dan cinta kebangsaan belasan pasien Covid 19 yang melakukan upacara pengibaran bendera memperingati Hari Ulang Tahun ke 76 Kemerdekaan Republik Indonesia. Selasa (17/8/2021).

Pondok Saung Geulis sendiri beralamat di jln. Raya Situ Gunung KM 2.5, Desa Gunung Jaya Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

Seperti diketahui Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami yang juga Ketua Satgas penanganan covid 19 Kabupaten Sukabumi menjadikan Saung Geulis sebagai tempat isolasi terpusat (Isoput) yang refresentatif bagi pasien positif covid 19, melalui SK Bupati Sukabumi Nomor: 443.1/Kep.659-DINKES/2021 tanggal 13 Juli 2021 tentang Penunjukan Pusat Isolasi Pasien Khusus Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Sukabumi Tahun 2021.

Sebagai tempat Isolasi pasien covid 19, tentunya protokol kesehatan diterapkan secara ketat termasuk dalam pelaksanaan upacara tersebut. Mulai mencuci tangan, menggunakan masker dan physical distancing.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, dr. Rika Mutiara Sukanda mengatakan walau dalam kondisi perawatan, para penyintas covid 19 yang sedang isolasi tersebut tetap melaksanakan upacara dengan khidmat dan penuh semangat.

“para pasien dan Nakes (tenaga kesehatan) di tempat Isoput sangat luar biasa. Dengan penuh semangat Mereka melaksanakan upacara pengibaran bendera memperingati HUT ke-76 RI. Apalagi dilakukan sambil berjemur, hal itu merupakan rutinitas untuk mempercepat proses penyembuhan mereka,” jelas dr. Rika.

Jumlah keseluruhan ada 15 pasien Covid-19, 8 Nakes, dan 10 orang lainnya, tampak khidmat mengikuti upacara tersebut. Tambah dr Rika yang juga bertindak sebagai inspektur pada upacara tersebut.

“dengan Motivasi yang tinggi dan kecintaan terhadap bangsa, mereka ingin merayakan Hari Kemerdekaan, sekaligus disisi lain menunjukkan bahwa mereka masih bisa beraktifitas ditengah isolasi yang sedang mereka dijalani,” pungkas dr. Rika. (Sopandi)