KOTA BANJAR, jurnalisbicara.com – Warga Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, menggeruduk Kantor Bbws Citanduy, Kamis (01/09/2022) siang. Mereka menuntut dan mempertanyakan proses perbaikan jalan diwilayah di desa Raharja yang rusak karena imbas dari perbaikan jaringan saluran irigasi.
Perwakilan warga Desa Raharja yang datang ke BBWS antara lain, Kepala Desa Raharja, tokoh masyarakat, Ketua BPD serta RW dan RT, dan diterima oleh perwakilan dari PPK Irigasi dan Rawa Bbws Citanduy.
Dalam ruangan rapat, ada beberapa perwakilan warga masyarakat termasuk Kepala Desa Raharja, Yayat Ruhiyat yang berharap dapat bertemu langsung dengan PPK, namun yang bersangkutan dang sedang tidak ada di tempat, sehingga hanya bisa ditemui oleh Okki, salah satu petugas BBWS Citanduy.
Pada kesempatan tersebut Yayat menyampaikan beberapa usulan termasuk perbaikan jalan yang rusak karena imbas proyek agar bisa diperbaiki dengan Rigit Beton dan pelebaran jalan sampai ke Pulo Majeti dan ada jalan yang mau longsor karena abrasi Sungai Citapen, sehingga harus dibikin bronjong.
Harno salah satu tokoh masyarakat menambahkan, jalan yang rusak tersebut merupakan akses penting bagi warga, termasuk anak sekolah, petani untuk pergi kesawah dan aktifitas warga lainnya, sehingga sangat diharapkan sekali agar diperbaiki dengan rigit beton agar jalan bisa kuat dan awet.
Selanjutnya, Saimun, Ketua BPD Raharja berharap apa yang menjadi aspirasi masyarakat sekitar nya bisa segera direalisasikan.
Menurut Hamdani, seorang aktivis, warga masyarakat merasa aspirasinya tidak digubris oleh pihak BBWS, padahal secara administrasi sudah jauh – jauh hari disampaikan ke konsultan dan pengawas.
Ada beberapa usulan warga yang belum diakomodir hingga saat ini tutur Hamdani diantaranya, kantong lumpur, pelebaran jalan inspecsi, rigit jalan inspecsi, peninggian parapet, boronjong dan pembuatan saluran cacing.
Pihak BBWS Citanduy mengatakan, pihaknya akan menyerap semua usulan dari warga Desa Raharja dan akan disampaikan ke pimpinan.
Kendati mengaku tidak puas dengan jawaban yang didapat, warga kemudian membubarkan diri, dengan tetap berharap usulan yang disampaikan bisa direalisasikan secepatnya.
Kegiatan tersebut mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian setempat, serta dihadiri oleh Camat Purwaharja, Jajat S. (Dani)