KOTA SUKABUMI, jurnalisbicara.com–
Untuk ketiga kalinya Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath Sukabumi, mengirimkan 8 (delapan) santrinya untuk melakukan pengabdian di empat Desa. Yakni, Desa Dava, Widit, Basalale, dan Gogorea Pulau Buru, Maluku.
Ke 8 (delapan) orang santri UGD (Ustadz Garis Depan) Al Fath tersebut terdiri dari 2 (dua) santriwati dan 6 (enam) santriwan.
Turut Hadir, Sub Koordinator Pengembangan Regulasi dan Metode Dakwah dari Bimas Penais Kemenag RI, Subhan Nur Mahmud.
Prof. DR. KH.Muhammad Fajar Laksana, Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, mengatakan, program UGD ini merupakan bagian dari upaya Ponpes Dzikir Al-Fath dalam memberdayakan masyarakat dalam memperluas penyebaran dakwah Islam di daerah terpencil.
“Pengabdian tersebut termasuk untuk membina akhlak dan mental spiritual serta memberdayakan masyarakat di desa tersebut,” ujar Fajar usai acara pelepasan di Ponpes Dzikir Al-Fath, Kamis (16/5/2024).
“Rencananya santriwan dan santriwati ini akan diberangkatkan pada Minggu 19 Mei 2024 mendatang dan mereka akan tinggal di 4 (empat) desa, di Kabupaten Buru, Maluku selama 4 bulan,” ucap KH. Fajar Laksana.
Disebutkan, selama ini, sudah ada 46 santri mualaf di Ponpes Dzikir Al Fath yang berasal dari Pulau Buru, Provinsi Maluku.
“Saat ini yang sudah mualaf 46 orang yeng terdaftar dan mereka di sini semua, 8 orang diantaranya di Islamkan di sini, jadi yang di sana sudah mualaf langsung kita tarik ke sini, nanti ada 41 orang lagi yang terdaftar dari sana,” katanya.
Disana nanti, lanjut KH Fajar, kedelapan santri akan mengajarkan mengaji, dan mengajar di sekolah dasar, membantu sisi teknologi, memakmurkan masjid, juga membangun masjid dan membantu keterampilan wirausaha warga setempat.
Diharapkan, dengan program UGD ini, masyarakat di 4 (empat) desa tersebut dapat semakin berkembang dalam berbagai aspek kehidupan, terutama mendapatkan pencerahan dalam ajaran Islam.
Sementara itu, Sub Koordinator Pengembangan Regulasi dan Metode Dakwah dari Bimas Penais Kemenag RI, Subhan Nur Mahmud, mengatakan, program UGD yang digagas Ponpes Dzikir Al Fath ini termasuk dakwah kolaboratif dengan Kemenag sasarannya sampai ke daerah pelosok yang serba sulit.
“Alhamdulillah Ponpes Dzikir Al-Fath memiliki program UGD ini yang dapat menjangkau masyarakat pelosok,” ucapnya.
Pihaknya memberikan dukungan kepada program ini dengan mengeluarkan Surat Izin Mendakwah (SIM), untuk penguatan izin kesana serta berkoordinasi dengan Kemenag Propinsi Maluku. Pungkasnya.(ida)