KAB.SUKABUMI, jurnalisbicara.com – Reses masa sidang ke-I DPRD Provinsi Jawa Barat 2022, anggota DPRD dari Dapil Kokab Sukabumi, Muhammad Jaenudin, di Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
Membahas berbagai isu yang menjadi permasalahan warga di desa Cihaur khususnya dan di Kecamatan Simpenan secara umum.
Sejumlah harapan warga dengan hadirnya anggota DPRD Provinsi Jawa Barat,yang mewakili Kokab Sukabumi ini, sangat diharapkan sekali.
Sebagaimana disampaikan Yustendi, salah satu penambang rakyat di desa Cihaur, ” Desa Cihaur ini dikelilingi oleh Perkebunan, yang sampai hari ini kondisinya tidak produktif dan mempunyai potensi sebagai area tambang. Warga disekitarnya, hampir 70 % bermata pencaharian, sebagai penambang., Maka berkenaan dengan ini,kami minta tolong ke Bapak Dewan, agar masyarakat bisa dilibatkan dilahan yang kondisinya tidak produktif,” harapnya.
Mengapa perlu bantuan dorongan pak Dewan ? Karena ketika masyarakat memanfaatkan lahan yang tidak produktif hanya untuk sesuap nasi saja. Kenyataan dilapangan,harus berurusan dengan hukum.
“Jujur masyarakat dua desa ini hanya membutuhkan lapangan pekerjaan dan masyarakat disini, sudah secara turun-temurun mengais rezeki pada sektor pertambangan,” ungkapnya.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, M.Jaenudin, mengapresiasi apa yang disampaikan warga.
“Ya,kamipun sudah sering mendapatkan keluhan warga,terkait aktifitas kebun dan area tambang yang berada dalamnya.Cuman saya tidak mau masuk diwilayah teknik,tapi jelas akan saya atur aktifitas masyarakat terlebih dahulu.Akar masalahnya seperti apa. Secara teknisnya itu urusan perizinan yang mengajukan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan Lembaga di Pemerintahan,” tegasnya.
Disamping masalah lahan tambang dan kontek permasalah dengan warga penambang,yang menjadi konsen, M.Jaenudin juga menanggapi serius aspirasi warga terkait kondisi jalan Provinsi dan Kabupaten,diwilayah desa Cihaur dan Kertajaya.
“Alhamdulillah,dengan seringnya memberikan masukan ke Dinas PU, perjuangan warga sudah terakomodir sekitar 600 meter. Walaupun sisanya setelah di cek kelapangan masih cukup panjang dan kondisi kerusakannya cukup parah,” ungapnya
“Mudah-mudahan nanti dari APBD Kabupaten Sukabumi dan sama-sama memberikan informasi ke tim anggaran,baik di Kabupaten maupun ke Provinsi Jabar,” pungkasnya. (Salsa/Sop)