TAMIANG LAYANG, jurnalisbicara.com – Kelompok Tani Sidodadi di Desa Lagan Kabupaten Barito Timur melakukan inovasi dengan membuat produk sampingan dari usaha ternak sapi yang dikelola Unit Pengolahan Pupuk Organik atau UPPO. Produk dimaksud yakni pupuk kompos dari kotoran sapi yang dikemas dengan ukuran berat 20 kilogram.
Selain kotoran sapi, kompos yang dijual dengan harga Rp 20.000 per kemasan karung plastik itu diolah dari campuran bahan sekam padi, bekatul, gula aren dan bahan lainnya. Kotoran sapi didapatkan dari 10 ekor sapi bantuan pemerintah yang dikembangkan oleh kelompok tani itu.
“Kami sudah lebih dari setahun membuat pupuk kompos dari kotoran sapi, tapi yang menggunakan kemasan berlabel ini baru sebulan terakhir. Pupuk kompos ini bisa langsung diaplikasikan ke tanaman tanpa perlakuan tambahan,” kata Ketua Kelompok Tani Sidodadi, Supardi, Minggu, 21 November 2021.
Dia mengatakan, pemberian label pada kemasan kompos demi memberikan jaminan kualitas kepada konsumen serta sebagai upaya untuk meningkatkan jangkauan pasar. Pada label tersebut tertulis manfaat pupuk kompos yakni meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan kapasitas serap air tanah, meningkatkan kualitas hasil panen serta menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman.
Untuk layanan antar ke Kota Tamiang Layang yang berjarak 24 kilometer dari Desa Lagan, kelompoknya siap melayani tanpa biaya tambahan namun dengan syarat minimum pemesanan kompos sebanyak 30 karung.
Seiring dengan peningkatan penjualan nanti, Supardi berharap kelompoknya mendapat tambahan bantuan sapi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku utama pembuatan kompos.
“Mudah-mudahan dinas terkait bisa mengusulkan untuk tambahan sapi nanti,” ujarnya.
Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP Karusen Janang yang sejak awal terbentuknya kelompok tani itu terus melakukan pendampingan, tetap berkomitmen untuk membantu mempromosikan maupun pemasaran pupuk kompos produksi Kelompok Tani Sidodadi.
“Tidak hanya Poktan Sidodadi, kami berusaha agar seluruh poktan di wilayah binaan BPP Karusen Janang memperoleh pendampingan yang sama dan kalau memungkinkan setiap poktan punya produk unggulan, kami siap bantu solusi sampai pemasaran, tidak hanya di budidaya atau ternak saja,” kata Koordinator BPP Karusen Janang, Ariani Kenman saat dihubungi terpisah. (Tri/Jubir)