Ragam  

Kreatifitas Lapas IIB Sumedang, Jual Kopi dan Jus Bangun Kemandirian Ekonomi

KAB.SUMEDANG, jurnalisbicara.com – Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sumedang terus menunjukkan semangat untuk bertransformasi dan berdaya. Salah satu inisiatif terbaru mereka adalah memulai usaha penjualan kopi dan jus yang kini diminati tidak hanya oleh sesama penghuni lapas, tetapi juga oleh petugas dan pengunjung.

Program ini merupakan bagian dari upaya rehabilitasi dan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Lapas Sumedang, bekerja sama dengan instansi terkait.

Kalapas Sumedang, Ratri Handoyo Eko Saputro, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis yang dapat dimanfaatkan oleh para warga binaan setelah mereka bebas.

“Kami ingin mereka memiliki keterampilan yang bisa langsung diterapkan ketika mereka kembali ke masyarakat. Penjualan kopi dan jus ini adalah salah satu contoh konkret dari upaya kami,” ujar Kalapas , saat dijumpai di lokasi, kepada jurnalisbicara.com, Rabu (25/9/24).

Para warga binaan diberi pelatihan khusus dalam pembuatan kopi, mulai dari teknik dasar hingga meracik jus buah segar yang sehat dan bernutrisi. Bahan-bahan yang digunakan pun dipastikan berkualitas, dengan tujuan agar produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar luar.

Salah satu warga binaan, Farhan, merasa bersyukur mendapatkan kesempatan ini. “Dulu saya tidak pernah terpikir bisa membuat kopi yang enak atau jus yang segar. Tapi setelah ikut pelatihan, saya jadi yakin bisa punya usaha sendiri setelah bebas nanti,” kata Farhan penuh semangat.

Antusiasme petugas dan pengunjung Lapas juga sangat tinggi. Mereka menyambut baik produk yang dijual oleh para warga binaan, dan menyebut kualitasnya tidak kalah dengan kafe-kafe di luar. Harga yang ditawarkan pun terjangkau, sehingga banyak pihak yang mulai menjadikan kopi dan jus buatan warga binaan sebagai pilihan favorit.

Baca Juga :  Polsek Sukalarang Berhasil Ungkap Kasus Pencurian Dengan Pemberatan

Dengan adanya program ini, diharapkan para warga binaanbisa semakin mandiri dan siap menghadapi kehidupan setelah masa pembebasan, dengan bekal keterampilan yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.(Vicky)