KAB.SUMEDANG, jurnalisbicara.com – Dalam upaya meningkatkan spiritualitas warga binaan, Lapas IIB Sumedang kini menyediakan program pendalaman agama yang didukung penuh oleh Kementerian Agama dan beberapa pondok pesantren lokal. Program ini tidak hanya mencakup pelajaran membaca Alquran, tetapi juga memahami kaidah-kaidah Islam, akhlak, dan fikih.
Dijumapai tim liputan, Kalapas Lapas IIB Sumedang, Ratri Eko Handoyo, menjelaskan bahwa selama tiga bulan pertama, setiap warga binaan akan diuji kemampuannya dalam membaca Juz Amma. “Bagi yang belum mampu, mereka akan mulai belajar dari dasar dengan menggunakan metode cepat yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren Salafiyah pimpinan Ustadz Faqih. Metode ini memungkinkan warga binaan untuk memahami dasar-dasar membaca Alquran hanya dalam waktu dua minggu.” ujar kalapas kepada jurnalisbicara.com, di lokasi, Jumat (18/10/24).
“Alhamdulillah, kami sudah bekerja sama dengan pondok pesantren dan ustadz-ustadz berpengalaman. Mereka mengajar dengan metode yang mudah dipahami, dan setiap hari ada kajian-kajian keagamaan untuk memperdalam akhlak dan fikih,” jelas Ratri Eko Handoyo.
Program ini diharapkan dapat menjadi sarana pembinaan mental dan spiritual bagi warga binaan, sehingga mereka dapat menjalani masa tahanan dengan lebih baik dan siap berintegrasi kembali dengan masyarakat setelah menyelesaikan masa pidana. (Vicky)