KAB.JENEPONTO, jurnalisbicara.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 69 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) dan KKN Tematik Universitas Islam Makassar (UIM) Menggelar Program Kerja (Proker) secara bersamaan di Kantor Desa Pao, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto Sul-Sel, Kamis (13/10/2022).
Kepala Desa Pao, Sudirman Tatu dalam sambutannya meminta masyarakat desa pao untuk mendoakan agar mahasiswa yang menjalankan program kerja KKN ini senang dan betah selama berada di desa pao.
“Saya harap seluruh masyarakat desa pao mendoakan agar bisa senang dan betah tinggal di desa kami sampai kegiatan kalian selesai, Kemudian saya juga berharap semoga kedatangan ke desa kami ini membawa pengaruh dan perubahan yang baik di desa ini agar lebih berkembang dan lebih maju” ucapnya.
Selain itu, Nur Az’ham Ramadan, Mahasiswa Univeristas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Fakultas Syariah dan Hukum, Prodi Ilmu Hukum selaku Kordinator Desa Pao (Kordes), Mengungkapkan alasan dan tujuannya untuk melakasanakan salah satu mata kuliah wajib yang harus di tempuh di perguruan tinggi.
“Nantinya akan ada berbagai program yang kami susun atas sepengetahuan dan seizin pihak desa, Kami berharap program yang kami buat dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, disamping itu kerja sama di antara kedua pihak sangat kami harapkan sehingga program-program kami dapat berjalan baik dengan maksimal”
Lanjut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata tematik, Universitas Islam Makassar (UIM) mengangkat tema “Bersama Masyarakat Mengembangkan Potensi Desa Wisata Halal di Desa Pao”.
Salah seorang di antaranya Aulia Rahman Arsyad selaku Kordinator Desa Pao (Kordes) KKN tematik Mahasiswa Universitas Islam Makassar (UIM), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Administrasi Fiskal berharap agar mahasiswa UIN Alauddin bisa menjalin kerja sama yang baik nantinya.
“Kita bisa berkolaborasi menciptakan terobosan baru untuk desa Pao kedepannya baik dari segi SDM dan sektor pariwisata, terlepas dimana kita berangkat dengan almamater yang beda tetapi bagaimana kemudian kita mampu mengimplementasikan esensi daripada tri darma perguruan tinggi dan menjaga nama baik status mahasiswa itu sendiri” jelasnya. (Iskandar Lewa)