Kadisdik Jabar, Dedi Supandi dalam kegiatan “Bimtek Pengelolaan Keuangan dan Aplikasi Elektronik BLUD SMK” di Sutan Raja Hotel and Convention Centre, Kabupaten Bandung, Selasa (24/5/2022).
BANDUNG – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi menghadiri Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan dan Aplikasi Elektronik BLUD SMK di Sutan Raja Hotel and Convention Centre, Jalan Raya Soreang KM 17 No.10 Cingcin, Kabupaten Bandung, Selasa (24/5/2022).
Kadisdik mengungkapkan, dalam perjalanan membangun kepercayaan terhadap BLUD sangat luar biasa. Pemikiran orang luar, SMK itu hanya sekolah, praktiknya di pabrik atau industri. Namun, pihaknya bersyukur BLUD telah selesai. “Menjadi sebuah berita baik BLUD sudah terbentuk. Contohnya, SMKN 9 Bandung dan SMKN 2 Subang yang memiliki lahan 18 hektare,” ujarnya.
Pihaknya pun sudah menyampaikan ke cabang dinas bahwa dalam manajemen, desentralisasi, kolaborasi, dan inovasi itu sebuah keharusan. Pekerja, dana, SDM-nya didesentralisasikan, terus dilatih. Ini kebijakan yang menjadi berita baik.
Berita baik lainnya, tambah Kadisdik, ada 39 sekolah baru, yakni 8 negeri dan 31 sekolah swasta. “Termasuk kita pun telah membuat kurikulum mitra industri, bahkan pergubnya sudah dibuat. Sehingga, nanti tidak lagi berbicara tentang siapa yang membutuhkan. Tetapi, sudah beralih kalau butuh tenaga kerja terampil harus pesan ke SMK mana. Itu harapannya,” tutur Kadisdik.
Maka, Kadisdik berpesan agar BLUD yang hadir hari ini bisa memanfaatkan peluang tersebut sebaik-baiknya. “Kita juga sudah memasukkan konsep BLUD ini di-upgrade digitalisasi layanan publik, salah satunya E-BLUD,” ungkapnya.
Kadisdik memaparkan, ada 7 ekonomi baru di Jabar. Di antaranya, ke depan Jabar akan menjadi pusat investasi ASEAN. “Kita harus siapkan SDM-nya,” ujarnya.
Kemudian, infrastruktur kesehatan. “Jika dibandingkan jumlah puskesmas, dokter, rumah sakit, dan tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk sangat jauh, tidak sebanding. Nanti, kekurangan pendukung-pendukung itu kita pikirkan (oleh SMK untuk memenuhinya). Tangkap peluang tersebut apa yang bisa dilakukan SMK,” imbau Kadisdik.
Selanjutnya, ekonomi 4.0 manufakturing yang sebenarnya kurikulum di SMK sudah ada. Termasuk ekonomi digital, arahkan siswa SMK tidak lagi ke kota, tapi menjadi trigger untuk kemajuan desa. “Kita bisa istilahkan 1 SMK membangun 9 desa,” ucapnya.
Terakhir, tentang ekonomi pariwisata. “Kita sudah keluarkan kebijakan bahwa satuan pendidikan boleh melakukan study tour,” ucapnya, seraya menambahkan, di SMK ada bidang travelling dan hal ini bisa dimanfaatkan.
“SMK bisa membuat paket wisata dan study tour, tawarkan ke daerah lain di Jabar. Jika Bandara Kertajati buka, kita sudah pesan ada tempat untuk jualan produk SMK. Ini merupakan bagian dari melatih (usaha) secara dini kepada siswa SMK,” pungkasnya.
Acara yang juga dihadiri Kepala Bidang PSMK Disdik Jabar, Edy Purwanto ini diisi audiensi dengan peserta bimtek dan dilakukan penyerahan buku “35 SMK BLUD Provinsi Jawa Barat”. (Red).***