LUWU UTARA, jurnalisbicara.com – Menyetir sendiri kendaraan dinasnya bernomor polisi DP 1 H dari Rujab Camat Seko, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani bertolak ke Dusun Lambiri Desa Embonatana, Minggu (03/07/2021).
Untuk sampai ke dusun tersebut, kendaraan roda 4 harus menyeberangi sungai dan melewati beberapa ruas jalan berkubang, namun tak menyurutkan niat bupati perempuan pertama di Sulsel ini untuk hadir dan meresmikan SPBU BBM Satu Harga yang pertama hadir di daerah terpencil yang dulu terkenal dengan ojek termahal di dunia.
Program pembangunan BBM satu harga tahun 2020 oleh BPH MIGAS, menjadikan Sulsel sebagai salah satu dari 83 lokasi prioritas yang mendapatkan pembangunan penyalur BBM satu harga dan hanya 2 kabupaten yang mendapatnya, yaitu Luwu Utara dan Pangkajene Kepulauan.
“Jika dulu masyarakat membeli BBM dengan harga Rp.15.000- Rp. 20.000/liter, kini masyarakat bisa membeli premium dengan harga Rp.6.540/liter dan untuk bio solar dengan harga Rp.5.150/liter,” kata Indah, yang juga langsung melakukan uji coba mengisi BBM untuk warga.
Meski hari ini resmi beroperasi, SPBU yang diberi nama SPBU Kompak 76 tersebut masih dalam tahap uji coba.
“Masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi, untuk itu akan diuji coba tiga bulan hingga Agustus. Di masa uji coba ini ada sekira 16.000 kilo liter, premium 8.000 KL dan bio solar 8.000 KL. Ke depan kalau normal bisa sampai 30.000 KL dan bisa meningkat sesuai permintaan dan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Dikatakan, Pertamina ini memang mungil tapi semoga besar manfaatnya, ekonomi masyarakat bisa tumbuh dan lebih produktif. Yang lebih penting juga adalah keadilan sosial yang berbasis keadilan energi, harap Indah yang hadir bersama Ketua DPRD Basir, Perwira Penghubung Syafaruddin, Inspektur Inspektorat Muchtar Jaya, Kadis Pendidikan Jasrum, Kepala DPMPTSP Amhad Yani, Kadis Perhubungan Hakim Bukara, dan Kepala BPKAD Baharuddin Nurdin.
Owner SPBU Kompak 76, CV. Putra Sejahtera, Bata Manurun menuturkan pihaknya bersama Pemda punya niat yang sama untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat Seko.
“Ini program yang luar biasa dan akan kita kembangkan lagi. Melalui kesempatan yang baik ini, izinkan kami berterima kasih kepada Pemda Luwu Utara, ibu bupati yang telah membantu proses perizinan dan administratif. Juga kepada mitra kami, pihak PT. Pertamina, pak camat, pak desa juga seluruh masyarakat. Kami sadar SPBU ini masih banyak yang akan dibenahi dan rampungkan secara fisik, begitupun dengan manajemennya. Harapan kita bahwa insya Allah kita akan kembangkan SPBU di daerah terpencil lainnya,” tutur Bata Manurun.
Sementara CEO PT. Pertamina, Busro berharap masyarakat senantiasa mengutamakan keselamatan dalam pengoperasionalan SPBU tersebut.
“Rambu-rambunya sudah ada, seperti wajib mematikan mesin saat mengisi, dilarang merokok, dilarang menggunakan ponsel, dilarang memotret, dan menyalakan korek api. Jadi kami harap masyarakat dapat mematuhinya,” pinta Busro. (Saleh/Sutikno)