Hibar Mahkota Panyimpai Rasa Kemaharajaan Sunda: Memperkuat Identitas Sumedang Sebagai Puseur Budaya Sunda

KAB.SUMEDANG, jurnalisbicara.com – Mahkota Binokasih Sanghyapake tiba sekitar pukul 10:30 WIB dan disambut dengan tarian tradisional Sunda, menggambarkan penghormatan mendalam terhadap warisan leluhur Sunda.

Dalam sebuah acara penuh khidmat di Kantor Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang,Jawa Barat. Acara berlangsung pada Rabu (9/10/24).

Mahkota Binokasih Sanghyangpake, simbol kemuliaan Kemaharajaan Sunda, diantarkan langsung oleh H.R.I Lukman Soemadisoeria, Sri Radya Karaton Sumedang Larang (KSL), bersama Padmi Agung dan Mahapatih Rd. Lily Djamhur Soemawilaga turut didampingi oleh Ibu Patih yang mewakili Radya Anom Luky Djohari Soemawilaga Sebagai Inisiator Sumedang Puseur Budaya Sunda, termasuk perwakilan Dewan Karesian KSL Rd. Endy Setiaji, dan jajaran Panata lainya serta pengawalan ketat dari Puragabhaya.

Menurut Sri Radya Kehadiran Mahkota Binokasih ini menjadi simbol penting dalam memperkuat identitas Sumedang sebagai pusat kebudayaan Sunda.

“Kehadiran Mahkota Binokasih Sanghyangpake di tengah masyarakat Sumedang ini merupakan simbol kuat dari warisan budaya kita yang harus terus kita jaga dan lestarikan. Sebagai pewaris pusaka Sunda, Sumedang Larang memiliki tanggung jawab besar dalam melindungi dan menghidupkan kembali nilai-nilai luhur leluhur kita. Semoga momentum ini memperkuat kebersamaan kita dalam menjaga identitas budaya Sunda dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk tetap menghormati tradisi yang kita miliki.” ujar H.R.I Lukman Soemadisoeria kepada jurnalisbicara.com, dilokasi.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Cibuluh, Dudung Sudrajat, serta tokoh masyarakat setempat, yang turut memberikan dukungan terhadap pentingnya pelestarian warisan budaya Sunda di tengah masyarakat.

“Kami merasa terhormat dengan kedatangan Mahkota Binokasih Sanghyangpake ke desa kami. Ini merupakan kebanggaan besar bagi masyarakat Cibuluh, karena melalui acara ini, kami dapat merasakan langsung kehadiran sejarah dan tradisi Sunda yang begitu kental. Kami berharap acara ini tidak hanya menjadi pengingat akan pentingnya budaya leluhur, tetapi juga memotivasi masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya yang telah ada selama berabad-abad.” jelas Kepala Desa saat di konfirmasi.

Baca Juga :  Inilah Deretan Pemenang Kategori di Ajang Pemilihan Putri Nelayan Palabuhanratu ke-63 Tahun 2023

Kehadiran Mahkota Binokasih di Sumedang ini menegaskan kembali peran Sumedang Larang sebagai pewaris budaya Sunda dan memperkuat Sumedang sebagai Puseur Budaya Sunda.

Acara ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antara Karaton Sumedang Larang dengan masyarakat, serta melestarikan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. (Vicky)