Labuh Saji, Tradisi yang menjadi Ikon Syukuran Hari Nelayan Palabuhanratu

SUKABUMI, Jurnalis Sukabumi – Ibu Kota Kabupaten Sukabumi pada hari Minggu, 21 Mei 2023 menjadi saksi kemeriahan syukuran Hari Nelayan Palabuhanratu ke – 63.

Acara yang puncaknya melakukan Prosesi Labuh Saji di laut palabuhanratu ini, menjadi daya tarik bagi wisatawan, ditambah even ini menjadi lebih istimewa karena Hari Nelayan Palabuhanratu telah masuk di Kharisma Event Nasional (KEN) 2023.

Pantauan dilapangan, ribuan masyarakat berdesakan menaiki ratusan perahu nelayan tradisional untuk mengikuti prosesi labuh saji di tengah laut Palabuhanratu.

Baca Juga : Kadisdik Hadiri Gebyar Hardiknas 2023 di Cadisdikwil IX, Angkat Keragaman Budaya di Indonesia

Labuh saji sendiri merupakan tradisi turun-temurun nelayan Palabuhanratu untuk memberikan penghormatan kepada seorang putri bernama Nyi Putri Mayangsagara atas perhatiannya terhadap kesejahteraan nelayan.

Labuh saji sudah ada sejak abad ke-15, namun tradisi sebelumnya melarung kepala kerbau kini telah diganti dengan penaburan benih ikan, bibit udang, dan anak penyu ke tengah teluk Palabuhanratu.

Sebelum prosesi labuh saji berlangsung, ada sosok putri nelayan yang di arak menggunakan kereta kuda. Setelah itu, Sang putri pun menaiki kapal utama bersama dayang-dayang atau gadis-gadis pelayan.

Baca Juga : Kick Off Dimulainya Rangkaian PPDB SMA, SMK, SLB Tahun 2023 di Jawa Barat

Keberangkatan kapal utama langsung dibuntuti perahu yang ditumpangi warga saat berangkat ke tengah laut teluk Palabuhanratu. Pasca hal itu prosesi sakral yang ada sejak abad 15 berlangsung.

Baca Juga :  VIDEO: Ratusan Warga Terima Sertifikat Tanah dari Program PTSL di Desa Sekarsari - Kalibunder