PURWAKARTA – Sikap sombong dan arogan terhadap pelayanan khususnya ditingkat desa masih saja di jumpai dalam menjalankan tugas. Hal ini sangat disesalkan dan disayangkan.kamis,(23/7/2021)
Hal tersebut ditemukan didalam kinerja Penjabat Kepala Desa Ciwareng Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta beserta jajarannya yang seakan tidak berkenan dengan kunjungan media yang notabene sebagai mitra kerja Pemerintah.
Seperti yang di alami oleh awak media online NewsAir.id beberapa hari kemarin, dimana saat itu datang berkunjung ke desa tersebut ingin meliput pembuatan Billboard yang bersumber anggaran dari Bantuan Propinsi (Banprov) tahun 2021.
Dan ketika hal itu ditanyakan kepada Penjabat Kepala Desa Ciwareng, dengan sikap acuh dan sombongnya berkata,” ada apa” ujarnya. Padahal sudah jelas kedatangan Pewarta tersebut adalah tidak lain untuk mempertanyakan kegiatan Pemerintahan Desa yang sudah tentu wajib dikonsumsi untuk publik terkait semua bantuan yang di turunkan dari Pemerintah Daerah maupun Pusat, dan sangat disayangkan sekali bahwa para staff yang ada pun tidak memberikan informasi apapun, seolah mereka terdidik seperti demikian oleh pimpinanya.
Acapkali awak media NewsAir.id Mempertanyakan oleh siapa pihak ketiganya, malah Ahmedi menjawab “itu sudah di atur dan di koordinir oleh Ketua Apdesi” secara tidak langsung beliau telah membuka sistem kinerja Apdesi selama ini, yang lebih mempekerjakan Pihak ketiga ketibang memberdayakan masyarakat, seolah-olah ingin memperkaya diri dari kesempatan tersebut.
Sangat disanyangkan, mulai dari Pjs, bendahara dan sekdes tidak berada di tempat, ketika kami tanyakan perihal keberadaan pemimpin desa yang mulia kepada stafnya, tak satupun yang bisa memberikan informasi dengan jelas Dan terkesan disengaja.
“Kalau kedatangan Media saja tidak dihargai, bagaimana mungkin mereka bisa melayani masyarakat, khususnya dalam melayani warga desa Ciwareng dengan baik, sebagai perangkat desa tidak hanya dibutuhkan dalam hal intelektual, namun juga mengedepankan sikap santun dan tatakrama dalam mengabdi dan melayani siapapun yang datang.
Kalau memang pemerintah desa ini tidak mau bermitra dengan media, itu bukan masalah, padahal justru itu yang menghambat kinerja pemerintah desa itu sendiri, “bagaimana kinerja Desa Ciwareng bisa diketahui publik jika tidak melalui media.
Seperti umum ketahui, mulai dari pemerintah kecamatan kabupaten dan provinsi bahkan pusat selalu menjalin kerjasama dengan media, bahkan dari sekian desa yang Dikunjungi oleh para awak Media selalu ramah Dan beretika, tapi mau gimana lagi kalau mereka tertutup rapat dengan media.
Mungkin dalam waktu dekat, Para awak Media melalui organisasi akan menanyakan hal ini kepada pemerintah daerah, ada apa dengan desa tersebut. (Dwi).**