TAMIANG LAYANG, jurnalisbicara.com – Kepala Desa Tewah di Kabupaten Barito Timur, Ardianto mencoba hal-hal baru untuk mendorong diversifikasi atau penganekaragaman jenis usaha sekaligus meningkatkan perekonomian di desanya.
Di sela kesibukannya, kades yang terus berupaya membesarkan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes ini mulai mengembangkan ternak ayam kampung super.
Ayam kampung super atau ayam lokal pedaging unggul merupakan hasil persilangan antara ayam kampung dengan ras jenis petelur. Ayam hasil persilangan tersebut memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibanding ayam lokal, itu sebabnya ayam ini dinamakan ayam kampung super.
“Awalnya saya mencoba memelihara 20 ekor. Saya beli secara online saat masih berumur 2 hari, harga per ekor saat itu Rp 6.000. Dari jumlah tersebut hanya 1 ekor yang mati,” kata Ardianto saat diwawancarai di kediamannya, Kamis, 4 November 2021.
“Dan baru berumur 3 bulan langsung diborong orang semua,” imbuhnya.
Ardianto menjelaskan, saat berumur 3 bulan setiap ekor ayam memiliki bobot sekitar 1,4 kilogram serta laku dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilogram. Artinya setiap ekor ayam kampung super berumur 3 bulan terjual dengan harga Rp 56 ribu.
Dengan harga jual seperti itu, dia menilai ayam kampung memiliki potensi ekonomi untuk dikembangkan. Apalagi tidak sulit untuk menjual ayam tersebut.
“Saat ini saya memelihara 70 ekor dan ayam betinanya ada yang mulai bertelur. Sudah ada juga orang yang memesan ayam yang ada ini, bahkan kalau kita beternak banyak ada perusahaan yang siap membeli,” paparnya.
Menurut Ardianto, beternak ayam kampung super tidak sulit. Biasanya ayam itu diberi pakan buatan pabrik hingga umur 3 bulan. Setelah itu pakan bisa divariasikan dengan dedak.
“Kandangnya juga lebih sederhana karena fisik ayam ini sama seperti ayam kampung biasa sehingga perawatannya lebih mudah,” jelasnya. (Tri/Jubir)