Inspektorat Jeneponto Kaget, Warga Serbu Kantor Desa Saat Diperiksa BLT

JENEPONTO – Ada hal aneh yang membuat bingung inspektorat kabupaten Jeneponto, saat pihaknya melakukan validasi dan klarifikasi terkait data penerima BLT, Intensif Guru Ngaji PAUD /TK dan perangkat desa.

Pasalnya, fenomena ini terbilang langka. Warga desa Bonto Mante’ne, Turatea justru ramai-ramai mendatangi kantor desa untuk memberikan keterangan langsung terhadap inspektorat.

Seperti halnya, dikatakan Amier Nai, pemeriksa dari inspektorat Kabupaten Jeneponto, pada JURNALIS BICARA. Rabu (24/03).

Dirinya mengaku kaget, baru pertama kali ini ada warga justru antusias menyatakan kesanggupannya untuk diperiksa terkait dana BLT.

READ ALSO


Bahkan, warga memberikan dukungan penuh terhadap Kades Bonto Mante’ne, Turatea. Ketika Inspektorat memeriksa validasi data penerima program pemerintah tersebut.

“Ya, kalau daerah lain. Kadang warga takut diperiksa, tapi ini justru pada nyamperin datang ke kantor kelurahan. Mereka semua dukung kades, kompak sekali,” tutur Amier.

Warga desa Bonto Mante’ne, terlihat antusias saat diperiksa inspektorat terkait data BLT. Rabu (24/03/2024).

Inilah yang membuat kami sangat mengapresiasi keterbukaan warga terhadap pemdes Bonto Mante’ne, imbuhnya.

Bahkan, seakan meyakinkan pihak inspektorat perihal data kebenaran data penerima BLT dan intensif guru ngaji Paud atau TK.

“Awalnya saya tidak percaya, ternyata mereka semua seperti kompak, punya kepedulian sosial yang cukup tinggi. Buktinya mereka juga tetap mendukung terhadap kadesnya, ini luar biasa,” kata pegawai Inspektorat. 

Sependapat apa yang disampaikan Yusuf Alam,SE Kades Bonto Mante’ ne. Dirinya mengaku terharu atas dukungan warganya yang sungguh luar biasa.

“Alhamdulillah, warga desa yang penerima manfaat (BLT, Intensif) dengan kesadaran sendiri datang ke kantor desa. Mereka semua menyatakan kesanggupannya jika memang diperlukan untuk diperiksa,” kata Kades Yusuf Alam.

Baca Juga :  H.Iksan Iskandar Bupati Jeneponto Terharu, di Flashback 2 Tahun Kepemimpinannya

Diakuinya, semua spontanitas karena semua  dilakukan tanpa direkayasa terkait data penerima manfaat. Desa hanya sebagai pelayan warga.

“Semua normatif, saya bersyukur warga tertib. Pemeriksaan berjalan kondusif,” tutup Kades Bonto Mante’ne. (Awing).***