Para Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Hipmapas (Himpunan Pelajar Mahasiswa Papua Semarang) saat galang dana untuk bantu korban NTT di Tugu Muda Semarang, Jateng.
SEMARANG, JURNALISBICARA.COM – Himpunan Pelajar Mahasiswa Papua Semarang (Hipamas) kembali melakukan aksi solidaritas dengan konsep “Ngamen” dengan tujuan menggalang dana untuk membantu masyarakat korban bencana di NTT yang terkena dampak banjir lahar dingin dan badai Seroja awal April 2021 lalu.
“Tujuan penggalangan dana ini adalah sebagai sumbahsih kepedulian kami para pelajar dan mahasiswa Papua di Kota Semarang terhadap sesama anak bangsa, untuk membantu masyarakat korban bencana di Flores NTT,” kata Boyferwona selaku koordinator Penggalangan Dana Mahasiswa Papua Peduli Bencana NTT di Jl. Pandanaran Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021).
Masih kata Boy, ini adalah kegiatan yang kedua kalinya setelah sebelumnya juga dilaksanakan kegiatan yang sama minggu lalu.
“Semoga apa yang kami lakukan dan usahakan disini dapat menjadi berkah bagi masyarakat NTT disana,” ungkapnya.
Boyfer Wona (Tengah) Mahasiswa Papua, bersama Koorwil Jateng Media Jubir, saat liputan di Semarang. Senin,(19/04).
“Hari ini saya bersama rekan-rekan di Semarang, melaksanakan penggalangan dana di beberapa tempat, yakni di Tugu Muda, ada di Sampangan, di Jalan Pemuda, di perempatan Polda Jawa Tengah tepatnya Jalan Pahlawan,” terang Boy.
Boy juga mengajak kepada seluruh mahasiswa dimanapun berada untuk membantu ikut meringankan beban masyarakat korban di NTT.
“Mari kita bersama para mahasiswa di seluruh nusantara ikut menggalang bantuan baik dalam bentuk logistik maupun uang untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah di NTT,” tutupnya.
Diketahui sebelumnya, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (18/4), mengatakan bahwa korban hilang akibat bencana banjir bandang dan siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur bertambah satu orang.
Rincian korban hilang yakni, satu di Kupang, dua di Flores Timur, 22 di lembata, tujuh di Sabu Raijua, 13 di Alor, dan tiga di Kupang.
Kemudian dari catatan BNPB, korban jiwa berjumlah 181 orang, yakni enam korban di Kota Kupang, 72 di Flores Timur, 11 di Malaka, 46 di Lembata, masing-masing satu di Rote Ndao dan di Ende.
Kemudian, tiga di Sabu Raijua, 28 di Alor dan 12 di Kabupaten Kupang dan satu di Sikka.
Sementara itu, jumlah korban luka-luka akibat bencana ini mencapai 225 orang terdiri dari 8 di Kota Kupang, 76 di Flores Timur, 53 di Lembata, 3 di Ngada, 34 di Rote Ndao, 25 di Alor dan 26 di Kabupaten Kupang. (er/Jubir)***