KOTA SUKABUMI, jurnalisbicara.com – Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath mengadakan acara Stadium General dan Penganugrahan Gelar Kehormatan Keluarga Kekerabatan Kerajaan Prusia, di aula Syeh Quro Ponpes Dzikir Al-Fath, bekerjasama dengan STIMIK Al Fath dan Ecosoc PBB, Sabtu (31/8/2024).
Terkait penganugerahan Gelar Kehormatan Keluarga Kekerabatan dari Kerajaan Prusia, perwakilan Kerajaan Prusia, Prof. Dr. Mohammad Soleh Ridwan menyebut, Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al Fath telah melakukan langkah yang luar biasa dalam pengembangan seni budaya.
“KH Fajar Laksana ini bukan hanya seorang motivator, tapi adalah seorang inspirator, dimana karya yang diciptakannya bisa dipertanggungjawabkan secara scientific, ada faktor sejarahnya juga, karena untuk bisa menginternasional sebuah karya harus memiliki bukti otentik yang melatarbelakanginya,” ucap dia kepada awak media.
Menurut Prof. Dr. M Soleh Ridwan, ketika suatu karya seni sudah ditetapkan sebagai WBTBI, maka akan terjadi kolaborasi antara pemerintahan dengan private sector baik dalam maupun luar negeri.
“Nanti akan ada undangan resmi yang ditujukan kepada pemangku adat terkait, yang tembusannya akan disampaikan melalui dinas atau kementerian di negara yang bersangkutan, untuk memperkenalkan lebih jauh tentang seni budaya khas tersebut di PBB,” tuturnya.
Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al Fath, KH. Fajar Laksana mengaku telah mengangkat sekaligus menunjuk Prof. Dr. Mohammad Soleh Ridwan sebagai duta budaya seni Boles dan Adu Lisung dengan gelar “Arya Duta Sani Padjadjaran” untuk mempromosikan seni budaya khas Ponpes Al Fath di manca negara.
“Kewajiban kita adalah mempertahankan sekaligus mengembangkannya seni budaya Boles dan Adu Lisung setelah ditetapkan sebagai WTBI, untuk itu saya meminta beliau untuk mempromosikannya ditingkat internasional, mengingat posisinya yang sangat strategis di Ecosoc PBB dimana salah satu bidang yang diaunginya adalah seni budaya,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al Fath, KH. Fajar Laksana juga menyebut ada 17 program Ecosoc PBB, dimana beberapa diantaranya sudah dilakukan di Ponpes Al-fath.
“Yang paling utama dalam 17 program itu adalah peningakatan kualitas Pendidikan, Kesehatan, termasuk didalamnya Ketahanan Pangan,” ucapnya. (Ida)