Koordinator penggalangan dana Frans Yelemaken (Ket: Tengah) bersama para mahasiswa Papua saat menggalang dana untuk korban bencana NTT dan Intan Jaya, di Tugu Muda Kota Semarang, Jateng.
SEMARANG, JURNALISBICARA.COM – Duka bencana alam di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), bukan hanya menjadi duka warga disana saja, namun juga menjadi duka para mahasiswa Papua perantauan di Semarang yang tergabung dalam Hipmapas (Himpunan Pelajar Mahasiswa Papua Semarang).
Para pelajar dan mahasiswa saudara-saudara Papua yang sedang belajar di Kota Semarang hari ini melaksanakan penggalangan dana dengan tema “Ngamen” untuk membantu masyarakat korban bencana alam di NTT, bertempat di Tugu Muda Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/4/2021).
Kordinator penggalangan dana, Frans Yelemaken kepada awak media mengatakan, rencananya penggalangan dana dilaksanakan dibeberapa titik di Kota Semarang.
“Kami akan terus melakukan penggalangan dana ini selama satu bulan dan di beberapa titik,” kata Frans.
Koordinator Mahasiswa Papua, (Frans). Bersama Koorwil Jateng, Media JUBIR. Senin, (12/04/2021).
“Penggalangan dana ini bukan saja untuk membantu masyarakat korban bencana alam di NTT tetapi kita juga akan membagi dana yang terkumpul untuk masyarakat di Intan Jaya Papua yang terdampak atas kejadian konflik OPM dengan militer Indonesia,” ungkapnya.
Masih kata Frans, dia berharap kepada pemerintah daerah dan pusat untuk sementara berhentikan dahulu pergerakan militer di Intan Jaya karena banyak warga yang masih trauma atas kekerasan, banyak warga yang keluar dari kampungnya.
“Kami berharap saudara kita di Intan Jaya bersabar, jangan panik dan jangan takut, kami mahasiswa Papua Semarang tetap akan mensupport kalian dari sini,” tegasnya.
Lanjutnya, Frans menuturkan bahwa kegiatan ini murni dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab moral mahasiswa perantauan Papua di Pulau Jawa khususnya Kota Semarang, sebagai salah satu bentuk pengabdian terhadap masyarakat yang tertimpa bencana.
Dari kegiatan “Ngamen” memiliki pesan moral, yakni sebagai bagian dari keinginan mahasiswa Papua untuk menyentuh pemerintah daerah bahwa keberadaan mereka mahasiswa Papua di luar Papua juga memberikan perhatian yang sama terhadap saudara-saudara yang tertimpa musibah. (er/Jubir)***