OGAN ILIR – JURNALISBICARA – Nasib malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Mungkin peribahasa tersebut merupakan cerminan kisah hidup sebuah keluarga kecil nan miskin ini. Adalah keluarga Saminah, yang bertempat tinggal di sebuah gubuk di dusun 3 Desa Meranjat lll Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir.
Saminah (48) dan ibunya yang sudah renta Wanten Sari (92) terpaksa menempati gubuk reot nan sempit sejak setahun terakhir. Tak hanya dihuni mereka berdua namun kedua anak Saminah, Pani Taulana dan Murni juga turut tinggal di sebuah gubuk kecil dan tak layak huni tersebut.
Menurut keterangan keluarganya, Sepintas Saminah terlihat normal namun nyatanya pikirannya tak senormal orang-orang pada umumnya alias kurang akal bahkan bisa dibilang tidak waras.
“Dia tinggal di sini sudah sepuluh tahunan lebih. Mereka kami berikan tumpangan di sana. Dan nempati sudung (rumah kecil) itu sekitar setahun inilah”, kata saudara Saminah di kediamannya kepada media ini, Jumat (2/9/2022).
Lebih lanjut dikatakannya, mengingat kondisi psikis Saminah yang tak sehat maka ia akan membiarkan Saminah beserta Ibu dan kedua anaknya untuk terus menempati tanah berikut hunian di atasnya selama-lamanya.
Masih kata saudara Saminah, dirinya berharap kelak Saminah dan keluarganya bisa tersentuh bantuan rutilahu dari pemerintah daerah. Tak hanya itu, ia juga berharap kedua anak Saminah dapat mengenyam bangku sekolah layaknya anak-anak yang lain.
Pani (14) dan Murni (8) adalah anak Saminah. Pani hanya bersekolah hingga tamat SD dan tak melanjutkan ke bangku SMP. Mirisnya lagi, Murni hingga kini belum pernah bersekolah sekalipun lantaran sang Ibu tak punya penghasilan sementara sang ayah pergi meninggalkan ia dan ibunya begitu saja.
“Kepada pak Bupati, kami mohon bantulah keluarga kami. Kami ingin sekolah pak, tolong sekolahkan kami dan bedahkan rumah kami”, kata Murni. (Heri Kusnadi/Jubir OI).*